"Untuk terdakwa Richard plus 13," imbuh Aji.
Lebih lanjut, Aji mengatakan alat uji kebohongan atau poligraf memiliki tingkat akurasi lebih dari 93 persen. Poligraf adalah aktivitas pemeriksaan dengan menggunakan alat poligraf untuk menentukan seseorang itu apakah teridentifikasi bohong atau jujur.
Baca Juga: Politisi Golkar Dorong Pemerintah Sediakan STB Gratis Bagi Masyarakat
"Untuk teknik yang kami gunakan, yaitu Tahiat City memiliki keakuratan diatas 93 persen," kata Aji.
Terkait proses mekanisme pengambilan keterangan terhadap Ferdy Sambo Cs, Aji menegaskan dirinya menggunakan alat tes kebohongan atau alat poligraf.
"Pemeriksaan poligraf dimulai dari permintaan penyidik, setelah ada permintaan dari penyidik kami selaku pemeriksa poligraf berkoordinasi dengan penyidik berkaitan isu yang kami akan dalam proses pemeriksaan," jelasnya.
Baca Juga: KPK: Hasil Audit BPK Belum Ampuh Ungkap Pelaku Korupsi
Setelah itu pihaknya mempelajari konstruksi kasusnya seperti apa, kemudian menentukan waktu setelah itu baru dilakukan pemeriksaan. Aji mengatakan terdapat 3 tahapan pemeriksaan.
"Pertama, tahapan prites, tahapan prites ini tahapan di mana seorang pemeriksa menjelaskan mekanisme pemeriksaan poligraf, di dalamnya ada berkaitan riwayat kesehatan, riwayat sosial, lalu menyamakan persepsi berkaitan kronologi kejadian," pungkasnya.***