Pungli di Rutan KPK, Tahanan Setor Uang Bisa Bawa HP Bebas Tugas Bersihkan WC

- 14 Juli 2023, 15:26 WIB
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron. ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron. ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat /

ARAHKATA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron mengungkap tarif dugaan pungutan liar (pungli) yang terjadi di rumah tahanan atau rutan lembaga antirasuah tersebut.

Bahkan, nilainya bervariasi mulai dari jutaan hinggan puluhan juta rupiah setiap bulannya yang harus disetorkan oleh penghuni rutan.

"Beda-beda. Ada bulanan. Sekitar Rp 2 juta hingga puluhan juta per bulannya," kata Ghufron dalam acara diskusi di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan dikutip ArahKata.com pada Kamis, 13 Juli 2023.

Baca Juga: Romo Benny: Ideologi Pancasila Garda Terdepan Cegah Pengaruh LGBT

Agar uang yang diserahkan tidak terdeteksi, sejumlah terduga pelaku tidak secara langsung menerimanya.

"Jadi mereka nyetor melalui rekening di luar instansi KPK. Bahkan dari itu, keluar lagi, baru masuk ke KPK. Jadi layernya ada tiga," ungkap Ghufron.

Uang tersebut dibayarkan penghuni rutan untuk mendapatkan sejumlah fasilitas tambahan, di antaranya bisa memiliki handphone hingga akses makan-minum.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Beri Peringatan Keras, Kondisi Indonesia Dikuasai Kapitalisme

"Mendapatkan makanan-minuman tambahan dari keluarga, akses untuk mendapatkan keringanan. Jadi biasanya, yang membayar itu tidak diperintahkan untuk melakukan kerja-kerja, misalnya membersihkan kloset dan lain sebagainya, gitu," katanya.

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: KPK


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x