Waspada Oli Palsu Merajalela, Polisi Sebut Keruk Omzet 20 Miliaran Perbulan

- 25 Agustus 2023, 10:19 WIB
Waspada Oli Palsu
Waspada Oli Palsu /Twitter @apostiera/

 

 

 

 

 

ARAHKATA - Maraknya pelumas (oli) palsu di pasaran membuat sejumlah pihak bertanda tanya.

Pada April 2023 polisi berhasil menangkap pelaku pemalsu pelumas di daerah Tangerang, Banten dan diperkirakan pemalsu tersebut meraup omzet sebesar Rp 16,5 Miliar.

Pada Juni 2023, polisi kembali menangkap oknum pembuat pelumas palsu di daerah Sidoarjo, Jawa Timur dengan omzet yang pelaku raih sebesar Rp 20 Miliar per bulan dari tiga gudang.

 Baca Juga: Tragis! Lima Pelajar Korban Penyiraman Air Keras, Terluka Bakar Pada Wajahnya

Kasubdit 1 Kombes Pi Indra Lutrianto Amstono menyebut adanya dugaan permainan orang dalam dalam maraknya pelumas palsu.

"Di dalamnya ada persengkongkolan beberapa orang, baik itu perusahaan produsen resmi dan pemain palsu. Itu yang kami ungkap kemarin di Sidoarjo," ucap Indra dalam acara talkshow Asosiasi Pelumas Indonesia (Aspelindodi) di Jakarta, dikutip ArahKata.com pada Kamis, 24 Agustus 2023.

Soal dugaan adanya mafia pelumas palsu, Indra belum berani memastikan.

Baca Juga: PDIP: Ganjar Pranowo Sejak Lahir Sudah Ditakdirkan Jadi Presiden ke-8

"Untuk mafia kami belum bisa mengarah ke sana. Kami baru mengetahui ada satu pembuatan yang (mendekati) sempurna baik dari percetakannya, botolnya, olinya, tempatnya sehingga jadi oli palsu tersebut," ungkap Indra.

Sementara itu,  Wakil Ketua Umum Aspelindo Yomie Harlin mengatakan penangkapan pemalsu pelumas tersebut merupakan delik aduan karena ada pihak yang sudah terdampak. Aspelindo dikatakannya akan membantu membasmi peredaran oli palsu.

Salah satu upayanya adalah mendaftarkan label SNI (Standar Nasional Indonesia) pada setiap kemasan.

 Baca Juga: 200.000 Orang Terkena Penyakit Pernapasan Akibat Polusi di Jakarta

"Kami memiliki harapan agar Aspelindo dapat menjadi jembatan antara produsen pelumas dalam negeri dengan pemerintah untuk mendorong pengembangan industri pelumas yang sejalan dengan peraturan dan standardisasi yang ditetapkan. Sehingga konsumen Indonesia dapat memperoleh produk -produk yang sudah terstandardisasi secara kualitas,” kata Yomie.

Lebih lanjut Yomie meyakini industri pelumas tetap memiliki prospek yang positif di tengah transisi menuju era kendaraan listrik.***

 

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x