Koalisi LSM: Disinyalir Mobilisasi Aparat Besar-besaran untuk Menangkan Putra Presiden

- 10 Februari 2024, 19:37 WIB
Tangkapan layar Calon Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka saat debat keempat yang digelar KPU RI di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024).
Tangkapan layar Calon Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka saat debat keempat yang digelar KPU RI di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024). /FOTO: ANTARA/Citro Atmoko

Baca Juga: Surya Paloh Serukan Siapapun yang Menghalangi Perubahan, Kita Lawan! 

”Ini kecurangan dan kejahatan konstitusional pertama yang telanjang dan terbuka di depan publik. Tidak ada di antara kita yang membantah bahwa ada nepotisme di kasus tersebut,” kata Al Araf.

Al Araf pun mengaku khawatir pemilu kali ini sulit diharapkan menjadi pemilihan yang jujur dan adil, terutama sejak pelanggaran etik yang dikonfirmasi putusan Majelis Kehormatan MK dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) terkait pencalonan Gibran.

”Kekuasaan telah berkepentingan terhadap pemilu sejak putusan 90. Sejak itu diikuti dengan semua rangkaian peristiwa yang terjadi, mulai dari penurunan baliho lawan politik, kemudian intimidasi dan kekerasan (terhadap simpatisan calon lain) di Boyolali, netralitas aparat," kata Al Araf.

Baca Juga: OC Kaligis: JPU Putarbalikkan Fakta Hukum Dalam Kasus Dugaan Korupsi Anak Usaha PT. Telkom 

"Itu akumulasinya. Tangan-tangan kekuasaan bekerja untuk memenangkan pasangan calon nomor 02 karena ada putra presiden di situ dalam kontestasi pemilu,” pungkasnya.

Koalisi LSM untuk Keadilan Pemilu sendiri terdiri dari organisasi Setara Institute, Imparsial, Kontras, Centra Initiative, Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD), dan Inklusif.***

 

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah