Tetapi sekalipun ditentukan berlakunya hari tenang, tetap saja media elektronik menyerang Prabowo melalui narasi tuduhan orang hilang, narasi percobaan kudeta yang tanpa pembuktian hukum.
“Pasti bagi calon pemilih yang agak “telmi” agak telat paham, bisa saja termakan oleh narasi-narasi hitam tersebut, sehingga urung di bilik mencoblos pasangan nomor 2. Faktanya, Prabowo tidak pernah disidik oleh penyidik HAM, tidak pernah diperiksa sebagai tersangka percobaan makar, sekalipun demikian narasi kampanye hitam, tetap dialamatkan pada dirinya, di bawah bendera kebebasan berbicara, alam demokrasi. Seandainya calon Presiden dengan elektabilitas tertinggi datangnya dari pasangan nomor 1 dan 3, pasti gerakan ketidakpuasan terhadap Presiden Jokowi, tidak akan terjadi,” ujar Kaligis.
Baca Juga: Menyingkirkan Springbed Bekas, Cara Tepat dan Ramah Lingkungan
Lalu apakah pada minggu tenang diam-diam Anies Baswedan karena takut kalah dari capres nomor 2, tidak melakukan kampanye hitam?. Jawabannya: Diragukan.***