Diduga Gunakan Senjata Kimia, Rusia Mendapatkan Ancaman Serius dari Barat

12 April 2022, 22:50 WIB
Tentara Rusia berada di tank bertanda Z.* /Reuters/

 

ARAHKATA - Menteri Inggris Raya (UK) hari ini memperingatkan setiap penggunaan senjata kimia oleh Rusia dalam serangannya di Ukraina.

Serangan senjata kimia oleh Rusia mendapatkan kecaman dan peringatan keras dari berbabagi pihak, kata Menteri Inggris Raya.

Peringatan keras itu datang beberapa jam setelah London mengatakan pihaknya mencoba mengkonfirmasi laporan bahwa Moskow menggunakan senjata kimia kemarin, Senin 12 April 2022, di kota Mariupol, Ukraina yang terkepung.

Baca Juga: DK PBB Kembali Gelar Sidang Bahas Rusia-Ukraina, Ini Hasilnya

“Jika itu digunakan, maka Presiden (Rusia), (Vladimir) Putin berhak mengetahui apa yang diambil semua pihak serta bagaimana reaksi Barat. Ada beberapa hal yang keterlaluan dan penggunaan senjata kimia akan mendapat tanggapan serius," kata Menteri Angkatan Bersenjata Inggris James Heappey kepada Sky News dikutip ARAHKATA, Selasa 12 April 2022.

Menteri Luar Negeri Liz Truss beberapa jam yang lalu dilaporkan mengatakan, Inggris bekerja dengan mitranya untuk mengkonfirmasi laporan bahwa pasukan Rusia mungkin menggunakan bahan kimia di Mariupol.

"Setiap penggunaan senjata semacam itu akan meningkatkan konflik ini dan kami akan mencegah Putin dan rezimnya mengambil tanggung jawab," katanya melalui Twitter.

Baca Juga: Varian Baru Omicron Ditemukan, Potensi 'Hindari' Imunisasi! Ini Kata WHO

Laporan sebelumnya kemarin, Senin 11 April 2022, diperoleh oleh batalion Azov Ukraina mengatakan pesawat tak berawak Rusia menjatuhkan 'zat beracun' pada tentara dan warga sipil di Mariupol.

Tim mengklaim kerumunan menderita gagal pernapasan dan masalah saraf.

"Total tiga orang memiliki tanda-tanda yang jelas keracunan bahan kimia perang," kata Kepala Batalyon Andrei Biletsky.

Baca Juga: Rusia Fokus di Donbas, Ini Persiapan Ukraina Hadapi Serangan

Dia juga menuduh Rusia menggunakan senjata kimia selama serangan di pabrik metalurgi terbesar Azovstal di kota itu.

Sekretaris Pers Pentagon AS John Kirby mengatakan Washington mengetahui tentang laporan tersebut, tetapi sejauh ini belum dapat mengkonfirmasinya.

“Jika laporan itu benar, sangat mengkhawatirkan terutama potensi Rusia untuk menggunakan berbagai agen pengendali kerusuhan termasuk gas air mata yang dicampur dengan bahan kimia di Ukraina,” katanya.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Sky News

Tags

Terkini

Terpopuler