Ini Alasannya, Bangladesh Kembali Berlakukan Lockdown

- 28 Juli 2021, 11:32 WIB
ilustrasi bendera Bangladesh.*
ilustrasi bendera Bangladesh.* /jorono

ARAHKATA - Kasus COVID-19 di Bangladesh melonjak tinggi. Penambahan kasus harian mencapai 15.192.

Ini merupakan kasus tertinggi yang terjadi selama pandemi melanda di negara tersebut.

Selain itu penambahan kasus kematian juga dilaporkan oleh Direktorat Jendral Pelayanan Kesehatan pemerintah setempat sebanyak 247 kematian pada Senin 27 Juli 2021.

Baca Juga: Intip, Syarat Pengajuan Beasiswa Prestasi Sarjana Desa Tahap II

Sehingga, total menjadi 19.521 kasus kematian dan 1.179.827 kasus konfirmasi.

Kondisi ini terjadi seiring dengan adanya pelonggaran aturan lockdown yang diberlakukan sejak 13 Juli lalu.

Karena itu, penduduk Bangladesh diperbolehkan untuk melakukan perjalanan mudik dalam rangka Hari Raya Idul Adha pada 20 Juli 2021.

Baca Juga: Wow! Beasiswa Prestasi Sarjana Desa Tahap II Kembali Dibuka

Akibat dari meningkatnya kasus ini, pemerintah Bangladesh kemudian kembali memberlakukan lockdown ketat dengan menutup perkantoran, pusat perbelanjaan, dan transportasi umum selama 2 minggu sampai 5 Agustus mendatang.

Sayangnya, puluhan ribu orang dari kota-kota besar telah telanjur bepergian pulang ke kampung halamannya.

Halaman:

Editor: Tia Martiana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x