Singapura Masuk 'Resesi Seks', Ini Faktanya

- 2 Oktober 2021, 13:28 WIB
Singapura berencana longgarkan pintu masuk turis asing, justru Covid-19 meningkat
Singapura berencana longgarkan pintu masuk turis asing, justru Covid-19 meningkat /Reuters/ Edgar Su

2. Disebabkan oleh pembatasan sosial

Menurut Divisi Kependudukan dan Bakat Nasional Singapura, 'resesi seks' ini disebabkan oleh pembatasan sosial yang terjadi selama pandemi COVID-19. Tak sedikit warga yang memutuskan untuk menunda pernikahan mereka.

"Pembatasan pertemuan besar pada tahun lalu bisa menyebabkan pasangan menunda pernikahan mereka," ucap lembaga tersebut.

Baca Juga: Melonjak Tinggi, Singapura Tak Jadi 'Berdamai' dengan COVID-19

3. Angka kelahiran turun 3,1 persen

Bukan hanya penundaan pernikahan, pandemi COVID-19 juga berdampak pada keputusan orang tua untuk memiliki anak.

Dilaporkan, hanya ada 31.816 kelahiran di Singapura pada tahun 2020. Jumlah ini menurun 3,1 persen dari tahun sebelumnya, yakni 32.844 pada tahun 2019.

Ini merupakan angka kelahiran terendah sejak tahun 2013. Dalam lima tahun terakhir (2016-2020), rata-rata ada sekitar 32.500 kelahiran warga setiap tahun, sedikit lebih banyak dari 32.400 dalam lima tahun sebelumnya (2011-2015).

Baca Juga: Singapura Keluarkan Aturan 'Tahap Persiapan' Hidup dengan COVID-19

4. Masalah kesehatan dan ekonomi jadi alasan tunda kehamilan

Halaman:

Editor: Tia Martiana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x