Pertemuan pertama pada tanggal 2 Maret mengutuk agresi dan kemudian pada tanggal 24 Maret menyerukan perlindungan warga sipil serta minggu terakhir terakhir, penangguhan Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB (UNHRC).
“Namun beberapa rekan berpendapat bahwa tindakan mendorong Rusia ke pengasingan tidak produktif. Terlalu banyak sanksi akan membunuh harapan untuk pemahaman multilateral, sebaliknya DK PBB perlu melakukan diplomasi demi berusaha menjaga hubungan masyarakat,” katanya.
Enam dari 15 anggota DK PBB memilih untuk mengeluarkan Rusia dari UNHRC pada UNGA terakhir, termasuk AS, Inggris, Prancis, Irlandia, Norwegia, dan Albania.
Baca Juga: China Kecam Tuduhan AS Terkait Penanganan COVID-19 di Shanghai
Sementara itu, tiga negara menentang, yakni Rusia, China, dan Gabon sedangkan enam lainnya tidak memilih, yakni India, Brasil, Kenya, Ghana, Meksiko, dan Uni Emirat Arab (UEA).***