Dua Subvarian Omicron Picu Lonjakan COVID-19 di Afrika Selatan, WHO Peringatkan Ini

- 6 Mei 2022, 18:04 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Tangkapan layar Pixabay/Geralt

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan sekarang para ilmuwan Afrika Selatan yang pertama kali mengidentifikasi Omicron telah mendeteksi dua sub varian Omicron lainnya, BA.4 dan BA.5, sebagai penyebab peningkatan kasus di negara tersebut.

Dalam laporan epidemiologi terbarunya, badan kesehatan PBB mengatakan bahwa sub-varian tersebut mengalami beberapa mutasi tambahan yang dapat mempengaruhi karakteristik mereka.

Baca Juga: Pembagian Kuota Haji Kuhusus dan Reguler e-Haj 2022

Tedros mengatakan masih terlalu dini untuk mengetahui apakah sub varian baru ini dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada sub varian Omicron lainnya.

Namun, katanya lebih lanjut, data awal menunjukan vaksinasi lengkap dapat melindungi terhadap kondisi penyakit lebih serius dan mencegah resiko kematian.

Hingga kini jumlah yang dikonfirmasi laboratorium hampir 3,8 juta kasus dan lebih dari 100.000 kematian.

Baca Juga: Presiden Jokowi Pastikan Aman dan Lancar Arus Mudik Lebaran 2022

Kasus akibat COVID-19 selama melanda Afrika Selatan jadi yang terburuk daripada negara lain di benua Afrika.

“Cara terbaik untuk melindungi orang adalah vaksinasi, di samping langkah-langkah kesehatan masyarakat dan sosial yang diuji,” kata Tedros dalam Berita Harian Malaysia dikutip ARAHKATA pada Kamis 5 Mei 2022.

WHO telah secara resmi mencatat lebih dari 6,2 juta kematian akibat COVID-19 di seluruh dunia sejak awal wabah, tetapi jumlah sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi.

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: berita harian malaysia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x