Kemenag Turunkan Tim Usut Aliran Sesat Hakekok Balatasuta

13 Maret 2021, 23:27 WIB
Aliran tersebut bernama Hakekok Balakasuta /ARAHKATA/ISTIMEWA

ARAHKATA - Kementerian Agama (Kemenag) menerjunkan tim edukasi ke sejumlah orang penganut aliran Hakekok Balatasuta di Pandeglang, Banten. Adapun tim edukasi itu tergabung dalam Penyuluh Agama Islam (PAI).

Dalam laman Kemenag.go.id menjelaskan bahwa pihak Kementerian Agama sudah mengetahui beredarnya video viral di media sosial yang yang menunjukkan adanya sekelompok warga mengikuti ritual mandi bersama pria dan wanita telanjang bulat di Desa Karang Bolong Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Ritual mandi bersama itu diketahui adalah bagian dari Penganut Hakekok Balakasuta. Aliran Hakekok Balakasuta sendiri adalah aliran yang sudah ada pada belasan tahun di lokasi yang sama, meskipun pada tahun 2009 silam aliran ini sudah dibubarkan oleh warga masyarakat dengan cara pembakaran majelis zikir aliran tersebut.

Baca Juga: MUI Pastikan Aliran Hakekok Balakasuta Bukan Aliran Islam.

"Saya bersama teman-teman penyuluh lainnya Sudah ke lokasi melihat langsung. Bagaimana kondisinya untuk segera melakukan pembicaraan langsung nanti terkait aqidah," kata penyuluh agama cigeulis kabupaten Pandeglang Mahli Yudin, Sabtu, 13 Maret 2021.

Mandi menuturkan bahwa pihak kepolisian sudah mengamankan sedikitnya 16 orang yang mengikuti aliran sesat tersebut. Jadikan 16 orang itu terdiri dari 5 perempuan dewasa 8 laki-laki dan 3 orang anak-anak.

"Kepolisian telah mengamankan 16 orang pengikut aliran hakekok balakasuto tersebut ritual hal itu dilakukan di penampungan air PT. GAL, di tengah perkebunan kelapa sawit di Desa Karang Bolong," ujar Mahli Yudin.

Mahli menuturkan untuk kegiatan ritual mandi bersama antara pria dan wanita bukan muhrim tersebut dilaksanakan baru satu kali.

Keterangan salah satu anggota aliran Hakekok Balakasuta menerangkan tujuan dari mandi bersama antar anggota aliran hakekok bertujuan untuk membersihkan diri dari segala dosa dan menjadikan diri lebih baik lagi karena bisa meningkatkan ketaatan anggota aliran kepada pemilik alam.

Baca Juga: Mandi Bersama dan Kawin Ghaib Jadi Ritual Aliran Sesat Hakekok Balakasuta

Aliran hakekok sendiri sebenarnya sudah ada dari ajaran aliran hakekok sebelumnya yang dibawa oleh Almarhum Abah Edi dan Diteruskan oleh Arya (52 tahun) dengan ajaran Balaka Suta pimpinan Abah Surya Leuweung Kolot.

Aliran Hakekok Balatasuta di Jawa Barat sendiri sudah dihabisi oleh sejumlah masyarakat di Jawa Barat dari situ pengembangan ajaran aliran sesat tersebut hijrah ke Pandeglang dan dikembangkan oleh Majelis Zikir di daerah tersebut.

"Kedepannya Kami juga akan melibatkan tokoh agama setempat untuk memberikan pembinaan secara keagamaan dan pendekatan secara kultur budaya terhadap Penganut aliran ini," ujar Mahli.

Selain itu Mahli Yudin menjelaskan bahwa saat ini pihaknya masih melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian, Pemerintah Kabupaten, tokoh agama, dan lainnya untuk memastikan tidak terjadi keributan dan tindakan main hakim sendiri antara masyarakat sekitar dengan Penganut aliran sesat Hakekok Balakasuta.

"kami terus berupaya memantau agar hal itu tidak terjadi lagi. Dan kami juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian Pemerintah Kabupaten tokoh agama dan lainnya untuk memastikan agar tidak terjadi keributan dan tindakan main hakim sendiri,"kata dia.

Dari catatan Kementerian Agama dijelaskan bahwa aliran Hakekok sudah ada sejak tahun 2009. Namun jauh sebelumnya di tahun 2004 dan 2005 aliran ini sudah ada di sekitaran Jawa Barat. Di tahun 2009 lalu masyarakat sudah dibuat resah dengan adanya aliran sesat Hakekok itu sampai akhirnya spontan membakar Padepokan tempat aliran tersebut.

Seperti diketahui sebelumnya dikutip Arahkata telah diciduk 16 aliran sesat yang diketahui bernama aliran Hakekok Balatasuta saat kedapatan mandi bersama di kebun sawit di desa Karangbolong Kecamatan Cigeulis Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis, 11 Maret 2021.

Aliran sesat tersebut sebenarnya lahir di kecamatan Cibaliung Kabupaten Bogor oleh seseorang bernama AE hingga ajaran ini sampai ke Arya umur 52 warga kecamatan Cimanggu dan dikembangkan di sana.

Aliran hakekok pun sudah lama muncul di Pandeglang Banten aliran ini perlu dikembangkan di padepokan atau Majelis Dzikir di Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeglang.

Padepokan Majelis Zikir ini mengajarkan banyak hal diluar ajaran agama Islam. Mulai dari salat tanpa shaf dan bercampur antara akhwat dengan ikhwan dalam kegelapan. Ajaran sesat lainnya yang diajarkan adalah mandi tanpa busana apapun perempuan dan laki-laki.

Ajaran lain yang tak kalah sesaknya adalah mewajibkan tiap anggota yang belum pernah menikah untuk menikah secara gaib dengan sosok yang dipercaya sebagai tuan guru. ***

Editor: Agnes Aflianto

Tags

Terkini

Terpopuler