Mensos Siapkan Empat Strategi Penanganan Pandemi bagi Masyarakat

8 September 2021, 12:23 WIB
Potret Mensos Tri Rismaharini, saat melakukan rapat pemandanan data di Semarang /laman Kemensos.go.id

ARAHKATA – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, siapkan empat strategi penanganan bantu masyarakat yang terdampak pandemi.

Strategi itu disampaikan dalam sebuah diskusi Sespimti Polri Dikreg ke-30 tahun 2021, yang bertema 'Strategi Pengelolaan Dana Bantuan Sosial guna Membantu Kebutuhan Hidup Masyarakat dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional pada Masa Pandemi COVID19' di Jakarta, pada 7 September 2021.

Membantu mengawasi penyaluran bantuan sosial (bansos) tepat sasaran adalah harapan agar masyarakat miskin, rentan dan terdampak pandemi COVID-19 bisa merasakan kehadiran negara ditengah kesulitan hidup mereka.

Baca Juga: Mensos Pastikan BST dan Bansos Segera Disalurkan ke Masyarakat

“Bantuan sosial buka soal data semata, melainkan mengawal hingga sampai kepada penerima dan merupakan tugas yang tidak mudah sebab banyak masyarakat yang tidak mengetahui tentang program bantuan tersebut,” ucap Risma.

Menangani hal ini, Risma menjelaskan empat strategi yang diperikirakan dapat mengatasi persoalan bansos, mulai dari proses, penyaluran, hingga diterima oleh para Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non-Tunai (BNPT) atau Program Sembako.

Pertama, perlu adanya perbaikan sistem pendataan dan menurunkan tim Kementerian Sosial (Kemensos) ke lapangan untuk mengetahui persoalan yang terjadi di masyarakat.

Baca Juga: Mensos Risma Minta Masyarakat Disiplin Protokol Kesehatan

“Perbaikan sistem itu berat tapi, harus dilakukan untuk merubah ke arah yang lebih baik dimulai dengan pembaruan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), meng-cleansing data ganda, memadankan data dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK),” ujar Risma.

Pada perbaikan ini, peran aktif Pemerintah Daerah (Pemda) sangat diperlukan, tapi masih ada beberapa Pemda yang tidak peduli sehingga berdampak pada tidak akuratnya data penerima bantuan.

“Pernah suatu ketika saya diprotes masyarakat karena tidak menerima bantuan padahal sebelumnya menerima, setelah ditelusuri ternyata pindah alamat dan tidak informasikan pada ketua Rt/Rw serempat,” ujarnya.

Baca Juga: Mensos Risma Blusukan ke Kolong Ciliwung, Tawarkan Rusunawa bagi Pemulung

Kedua, mendukung tranparansi penerima bantuan agar di setiap kelurahan terpampang data penerima, misalnya BNPT dan PKH meskipun ada komponen berbeda untuk anak SD, SMP dan SLTA.

“Kami luncurkan aplikasi “usul-sanggah”, dimana masyarakat bisa mengusulkan nama yang berhak menerima bantuan dan juga bisa menyanggah bila ada masyarakat yang sebenarnya tidak berhak,” katanya.

Lalu ketiga, mendirikan peran pilar-pilar sosial untuk mendukung kemandirianseperti melibatkan karang taruna sebagai bagian kegiatan sosial untuk mewujudkan kebersamaan.

Baca Juga: Jadi Mensos, Risma Miliki Panggung Politik yang Lebih Besar Menuju DKI 1

“Kita hidupkan kembali dan alhamdulilah saya bangga kepada karang taruna DKI mereka telah mampu mengemas paket bantuan masker dan vitamin untuk dibagika ke seluruh masyarakat,” kata Risma.

Terakhir, upaya pemberdayaan sosial lainnya yang terus dilakukan Kemensos terhadap KPM guna mendukung kemandirian ekonomi supaya lebih produktif dan sejahtera termasuk dengan melibatkan penyandang disabilitas.

“Sebagai contoh di wilayah Asmat Papua, kami ajari mereka 'tangan di atas' dengan diberikan pelatihan ternak ayam, bantuan perahu, dan usaha koperasi sembako yang dikelola bersama-sama dan sekarang mulai menampakan hasil,” ujarnya.

Baca Juga: Dilantik Besok.. Risma Mensos, Sandi Menparekraf

Sementara itu, penyandang disabilitas diberikan bantuan untuk meningkatkan pemberdayan ekonomi agar lebih produktif seperti, kursi roda elektrik, motor roda tiga dan tongkat penuntun adaptif.***

Editor: Tia Martiana

Tags

Terkini

Terpopuler