Cegah Covid di Pengungsian, Kemensos Distribusikan Tenda “Covid”

- 25 November 2020, 21:49 WIB
Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos RI, Saffi Nasution.
Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos RI, Saffi Nasution. /Arahkata.com

ARAHKATA - Masyarakat di lereng merpai hingga saat ini timggal di penampungan, mengingat status gunung merapi yang terus meningkat. Tentu, faktor keselamatan manjadi hal utama. Untuk itu selain sebagai sarana peristirahatan, Kementerian Sosial (Kemensos) mendistribusikan tenda Covid kepada masyarakat merapi di pengungsian.

Kemensos mendistribusikan bantuan bagi penanganan pengungsi Merapi, senilai Rp 500 juta diserahkan melalui Dinas Sosial DIY dan Dinas Sosial Kabupaten Boyolali berupa tenda Covid-19 serta bantuan logistik untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi pengungsi rentan.

Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos RI, Saffi Nasution mengatakan untuk sementara pihaknya memberikan bantuan senilai Rp 500 juta untuk pengungsi di Merapi.

Baca Juga: Aliansi BEM SI Desak Nadiem Angkat Guru Honorer Jadi PPPK atau PNS

Namun begitu menurut dia, pihak Kemensos ingin terlebih dahulu menjalin komunikasi di bawah bersama stakeholder seperti pemerintah propinsi DIY dan Kabupaten Boyolali antisipasi erupsi Merapi.

“Untuk saat ini kami paling penting koordinasi dulu, agar nanti ketika terjadi bencana bisa cepat sehingga pengungsi tertangani dengan baik. Hari ini kami berikan untuk sementara sekitar Rp 500 juta, bentuknya tenda Covid-19, kebutuhan dasar kelompok rentan seperti matras, logistik juga untuk ibu hamil, balita dan anak-anak,” ungkapnya pada wartawan usai rapat koordinasi di Kantor Dinas Sosial DIY, di Bantul, DIY, Rabu (25/11).

Tenda Covid yang disiapkan Kemensos saat ini disiagakan 20 unit untuk pengungsian di wilayah lingkar Merapi. 10 unit didistribusikan di DIY dan 10 unit disitribusikan di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Baca Juga: Desa Denge Siap Menuju Desa Definitif

Tenda tersebut berukuran 8 x 6 meter dengan bahan terbuat dari PVC yang tidak terlalu panas namun tak terlalu dingin.

“Saat ini kami siagakan 20 unit, namun ketika nanti dibutuhkan lebih, kami siap datangkan lagi untuk para pengungsi. Tenda ini warnannya merah putih, dan sengaja dibuat agar pengungsi nyaman ketika harus tinggal di pengungsian,” ungkapnya lagi.

Selain itu, dalam mencegah penyebaran virus covid 19 dikalangan pengungsi erupsi merapi, dikatakan Safii pemerintah telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat dengan membuat bilik-bilik di lokasi pengungsian dan memasang alat ozonisasi guna membunuh partikel kecil penyebar virus.

Baca Juga: Desa Denge Siap Menuju Desa Definitif

"Kita liat disini semuanya pakai sekat dan bilik-bilik. Kita juga pasang ozonisasi," lanjut safii.

Siagakan Tagana

Untuk membantu kelancaran distribusi keperluan pengungsi, Kemensos telah menyiagakan sebanyak 369 Taruna Siaga Bencana atau TAGANA.

"Dari jumlah tersebut yang telah diterjunkan dilapangan sebanyak 69 orang di dua lokasi pengungsian," lanjut Safii.

Sementara Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patmintarsih mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kemensos untuk memudahkan langkah saat nantinya terjadi bencana Merapi. Dinas Sosial DIY secara langsung menyalurkan bantuan kepada para pengungsi yang saat ini memang seluruhya termasuk dalam kelompok rentan.

Baca Juga: OPM Akan Gelar Kongres Perdana di Makassar

“Jumlah pengungsi saat ini di Glagaharjo ada 239 yang terdiri dari lansia, ibu hamil, anak-anak dan bayi. Kebutuhan yang mendesak saat ini kebutuhan dasar seperti makanan pendamping asi, biskuit, juga vitamin untuk mereka. Hari ini kami sudah koordinasi dengan Kemensos dan bantuan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan,” terang dia.

Aktivitas kegempaan Gunung Merapi masih tinggi sejak statusnya dinaikkan menjadi siaga atau level tiga pada 5 November. Aktivitas kegempaan yang tinggi itu menimbulkan guguran tebing lava lama.

"Guguran seperti ini merupakan kejadian yang biasa terjadi pada saat Gunung Merapi mengalami kenaikan aktivitas menjelang erupsi," kata Kepala Balai Pengamatan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida.

Guguran tebing lava lama itu terjadi pada Minggu dan berada di kawah utara. Namun material guguran jatuh ke dalam kawah sehingga sampai saat ini tidak berpengaruh pada aktivitas Gunung Merapi.

Sementara itu proses evakuasi warga dari lereng Gunung Merapi sejak penetapan status siaga masih difokuskan untuk kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, anak-anak, dan penyandang disabilitas.

Di barak pengungsian, pemerintah menyiapkan sekat agar prinsip jaga jarak dapat dijalankan demi menekan penyebaran virus corona.

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah