Kasus Covid-19 Jateng Tertinggi, Ganjar Akui Perbedaan Data

- 30 November 2020, 16:15 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.*
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.* /Dok. Humas Pemprov Jateng

ARAHKATA - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo sangat menyayangkan  terjadinya kekeliruan dalam rilis Satgas Covid-19 tentang penambahan kasus positif di Jawa Tengah.

Pada Minggu 29 November 2020, Satgas menyebut Jawa Tengah menjadi provinsi tertinggi penambahan kasus aktif sebesar 2.036 kasus, padahal di hari yang sama, jumlah penambahan kasus di Jawa Tengah hanya 844.

“Tingginya angka tersebut mengagetkan kita semuanya, bahwa dikatakan dalam rilis itu Jateng tertinggi di Indonesia pada tanggal 29 November dengan jumlah kasus 2.036. Ini berbeda jauh dari data kami, yang hanya 844 penambahannya,” ujar Yulianto saat dikonfirmasi di kantornya, Senin 30 November 2020.

Baca Juga: Salah Kaprah Arti Kata ‘Bahlul’, Ternyata Ini Makna Sebenarnya!

Menurutnya, setelah ditelusuri ternyata data yang dirilis oleh Satgas Covid-19 pusat sebanyak 2.036 tersebut terjadi dobel data. Bahkan ditemukan sebanyak 519 data yang dobel dalam rilis oleh pemerintah pusat itu.

“Selain itu, kami temukan juga ada 75 orang yang pada minggu sebelumnya sudah dirilis, kemarin dirilis lagi.  Namun untuk temuan 519 yang dobel data itu, ada satu nama yang ditulis sampai empat hingga lima kali, sehingga total data yang dobel sebanyak 694 kasus. Tapi hari itu saja, ya saat rilis Jateng tambah 2.036,” jelasnya.

Yulianto mencontohkan, dobel data terjadi di Kendal, dimana dalam rilis pusat itu, ada satu nama pasien yang ditulis sampai lima kali.

Baca Juga: Waspada Gangguan Kram pada Kaki, Bisa Jadi Ini Risikonya!

Tak hanya dobel data, pihaknya menemukan banyak kasus lama yang dimasukkan dalam rilis Satgas Covid-19 pada 29 November itu. Dari data itu, ternyata banyak data yang sebenarnya sudah diinput pada bulan Juni lalu.

“Jadi, dari jumlah penambahan kasus yang disebut Satgas Covid-19 sebanyak 2.036 itu, ternyata ada dobel data banyak. Selain itu, juga kasusnya sudah lama, bahkan sudah beberapa bulan yang lalu baru dirilis kemarin,” tegasnya.

Halaman:

Editor: Alamsyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x