PLTS Terapung Terbesar Asia Tenggara Mulai Digarap di Cirata

- 18 Desember 2020, 19:34 WIB
Abu Dhabi resmi memulai pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung
Abu Dhabi resmi memulai pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung /Dok. Kemlu/

ARAHKATA – Abu Dhabi resmi memulai pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung 145 MW di Cirata, Jawa Barat pada 17 Desember 2020.

Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung 145 MW ini merupakan satu di antara 11 kesepakatan bisnis yang dipertukarkan di hadapan Presiden Joko Widodo dan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan di Abu Dhabi pada bulan Januari 2020 silam.

Duta Besar RI untuk Uni Emirat Arab (UEA) Husin Bagis menyatakan bahwa KBRI Abu Dhabi akan terus mengawal hasil-hasil positif yang telah dicapai berkat kerja keras kedua perusahaan, kedekatan hubungan kedua pimpinan, serta dukungan seluruh instansi dan lembaga pemerintah yang ada.

Baca Juga: Pevita Pearce Terpapar Covid-19, Terkejut Hingga Beri Senyuman

“Peresmian Proyek PLTS Terapung 145 MW senilai USD 129 juta ini merupakan langkah awal. Kami berharap Masdar, selaku investor UEA dan mitra PJB dalam proyek ini, dapat terus melakukan ekspansi dan membangun pembangkit listrik lainnya di Indonesia," ujar Dubes Husin.

Peresmian proyek PLTS Terapung, yang juga ditandai dengan penandatanganan Shareholder Agreement dan prosesi peluncuran floater tersebut, akan menjadi salah satu kick off proses persiapan pembangunan pembangkit listrik di waduk Cirata.

Untuk tahap awal, PT Pembangkit Jawa Bali Solar Masdar Energi akan menempatkan water station untuk mengumpulkan data sebagai persiapan dari proses pembangunan pembangkit.

Baca Juga: Siapkan KTP Sekarang! Bantuan Tunai Rp300 Ribu Cair Bulan Ini

“Hasil dari listrik akan masuk ke jaringan transmisi PLN yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Ini merupakan pembangkit listrik tenaga surya terbesar kedua di dunia dan terbesar di Asia Tenggara. Keberadaan proyek investasi ini menunjukkan bahwa Indonesia terbuka bagi investor asing dan berkomitmen untuk mengembangkan energi terbarukan yang ada," jelas pejabat asal Lombok, Nusa Tenggara Barat tersebut.

Menurut data BKPM, UEA menyumbang nilai investasi sebesar USD 259 juta dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Nilai investasi ini terdiri dari 338 proyek investasi, dan menyerap kurang lebih 9.900 tenaga kerja.

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah