Peran Start Up Mampu Dorong Ekonomi Pembudidaya Ikan

- 18 Desember 2020, 21:32 WIB
Ilustrasi Program Tarik Ikan
Ilustrasi Program Tarik Ikan /Arahkata/

ARAHKATA - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Bambang Brojonegoro, mengingatkan pentingnya melakukan transformasi pendekatan pembangunan dari Resource Economic Based ke arah Inovation Economic Based. Menurut Bambang, ini penting untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju dan keluar dari middle income country.

"Pemerintah akan mendorong strategi triple helix dalam mewujudkan inovasi sebagai sumber kekuatan ekonomi ke depan yakni penguatan peran Pemerintah, akademisi dan industri. Kami juga telah menginisiasi program Start Up Inovasi Indonesia dengan memberdayakan para start up seperti Aruna Marketplace, e-fishery, growpal dan lainnya. Potensi sektor kelautan dan perikanan ini luar biasa, jadi memang kita perlu fokus menggarapnya secara optimal," tegas Bambang, saat daring bersama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, 18 Desember 2020.

Para start up bidang perikanan telah terbukti menjadi penyelamat para pembudidaya ikan di tengah terkendalanya akses pasar selama masa pandemi Covid-19.

CEO E- Fishery, Gibran mengatakan pihaknya telah berupaya untuk terjun langsung memfasilitasi kemudahan akses pasar bagi hasil panen para pembudidaya ikan melalui program "Tarik Ikan".

Program ini dengan melakukan pembelian langsung ke on farm untuk menjamin pembelian. Ia mengaku dalam kurun waktu Maret hingga Oktober setidaknya sebanyak 850 ton ikan berhasil dibeli secara langsung dari para pembudidaya.

"Program "Tarik Ikan" tujuannya untuk menjamin akses pasar langsung di masa pandemi ini. Jadi, kita coba jemput bola untuk beli fresh/hidup dan kami olah sendiri. Kami juga telah mendapat award dari donatur untuk mensuplai ikan bagi tenaga kesehatan," jelas Gibran.

Gibran juga membeberkan e-fishery mencatat pertumbuhan kinerja yang sangat signifikan. Lewat pengembangam e-fishery point di seluruh Indonesia saat ini setidaknya e-fishery telah menyalurkan pembiayaan bagi pembudidaya senilai 50 milyar; penyerapan produk sebanyak 1.000 ton; pemberdayaan pembudidaya mitra kepada 13.000 orang dan penjualan sebanyak 3.000 ton pakan ikan.

"Ada tiga program unggulan kami yakni terkait fish market, feed dan fund. Jika ketiga sistem produksi ini bisa kita integrasikan, pasti daya ungkit ekonominya luar biasa. Saat ini, kami telah punya 70 e-fishery point di seluruh Indonesia. Disisi lain, kami bersama Aruna juga telah mendapatkan suntikan dana sekitar 200 milyar rupiah," pungkasnya.

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x