Si Abalon, Tumpuan Masyarakat Pesisir

- 21 Desember 2020, 19:06 WIB
Kerang abalon yang diharapkan akan menjadi salah satu peningkat perekonomian masyarakat pesisir.
Kerang abalon yang diharapkan akan menjadi salah satu peningkat perekonomian masyarakat pesisir. /Arahkata/

ARAHKATA – Meski relatif masih baru, kerang Abalon diharapkan akan menjafk tumpuan masyarakat pesisir. Saat ini, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan (BPUI2K) Karangasem Bali telah berhasil dalam teknik pembenihan dan pengembangan teknologi budidaya kerang abalon.

Gastropoda laut bernama latin Haliotis sp ini akan mampu memberikan peranan yang penting bagi perekonomian masyarakat pesisir, tidak hanya untuk dimakan atau dijual di pasar lokal, namun juga diekspor ke beberapa negara seperti Asia, Eropa dan Amerika Serikat.

“Pengembangan budidaya abalone masih sangat potensial dilakukan di Indonesia mengingat perairan laut kita masih sangat luas dan cocok. Budidaya abalon dapat memberikan alternatif atau tambahan penghasilan bagi masyarakat sekaligus memberikan dampak positif secara ekologi. Dengan budidaya, tidak terjadi lagi eksploitasi sumberdaya abalon di alam”, terang Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto, dalam keterangannya di Jakarta.

Menurut Slamet, dalam pengembangan budidaya abalon perlu diperhatikan kelayakan lokasi untuk budidayanya berdasarkan kondisi fisik perairan, kondisi kimia dan akses ke lokasi budidaya.

Baca Juga: Wah... #TangkapAnakPakLurah Trending di Twitter

“Perairan terlindung dan aman untuk membangun kontruksi budidaya, kemudian aksesibilitas juga perlu diperhatikan seperti lokasi budidaya mudah dijangkau dan keamanan terjamin. Dan perlu dicatat perairan harus bebas dari pencemaran, buangan industri, limbah pertanian ataupun limbah rumah tangga," lanjutnya.

Slamet yakin budidaya kerang abalon dapat meningkatan pendapatan ekonomi masyarakat pesisir, khususnya pembudidaya dan nelayan.

“Budidaya abalon dapat dilakukan dengan sistem karamba jaring apung, jaring tancap, atau menggunakan keranjang-keranjang plastik yang telah diberi shelter atau bahan pelindung," tambahnya.

Lanjut Slamet, “UPT kami akan terus berinovasi dalam pengembangan budidaya abalon termasuk didalam tahap pembenihan, pendederan dan pembesarannya. Kami ingin teknologinya benar-benar dapat diaplikasikan ke masyarakat”.

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x