Cegah Klaster Baru, Muhadjir Effendy Pinta Pengungsi Banjir Kalsel Wajib Test Swab

- 22 Januari 2021, 19:23 WIB
Ilustrasi-Tenda Pengungsian
Ilustrasi-Tenda Pengungsian /BNPB/

ARAHKATA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta kepada para pengungsi di Kalimantan Selatan (Kalsel) wajib untuk melakukan test Swab atau USAP.

Permintaan khusus yang disampaikan Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut diperuntukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Pengungsian.

"Setiap tamu yang datang akan dilakukan rapid test dan para pengungsi akan di-swab agar posko pengungsian tidak menjadi klaster Covid-19," kata Muhadjir Effendi di Stadion Demang Lehman, Kalimantan Selatan saat mengunjungi posko pengungsian.

Baca Juga: Memprihatinkan, IDI Sebut RS Rujukan Covid-19 Jabodetabek Sudah Penuh

Menurut Muhadjir dalam rilis yang diterima media massa menjelaskan bahwa kondisi di tempat pengungsian sangat penuh akan masyarakat korban banjir bandang akibat pembalakan hutan. Hal ini tentu saja memungkinkan penyebaran virus Covid-19 sangat mengkhawatirkan.

Sayangnya sampai berita ini diturunkan alat rapid test dan alat test swab belum tersedia di kawasan pengungsian. Untuk itu dia meminta kepada pihak terkait untuk segera menyediakan alat rapid dan usap kepada para pengungsi di Kalimantan Selatan.

Dalam rilisnya Muhadjir juga berharap agar dibatasi sejumlah ruang pengungsian di posko. Salah satunya dengan ketentuan satu ruangan posko bisa diisi satu atau dua keluarga saja.

Baca Juga: [Update] Gempa M7,0 Sulut, Lima Rumah dan Satu Gereja Rusak

"Apabila tidak memungkinkan, setiap orang di dalam posko pengungsian tetap menjaga protokol kesehatan," ujarnya.

Muhadjir juga menyerahkan bantuan secara simbolis diberikan dari pemerintah Pusat kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.

Bantuan tersebu berupa masker untuk dewasa dan anak-anak, perlengkapan sekolah dan buku bacaan untuk anak, bantuan alat sanitasi, family kit (selimut, sarung, handuk, dan pembalut), serta bantuan logistik pangan dan alat keselamatan berupa tenda pengungsi, pelampung dan perahu darurat.

Baca Juga: PKS: Pemerintah Perlu Bantu PLN Renegosiasi Persentase TOP

Banjir Bandang di Kalimantan Selatan telah menggenangi sedikitnya 11 kabupaten dan kota merendam 87.765 rumah warga. Hal tersebut karena ketinggian air mencapai 2 meter dan menyebabkan 74.863 orang mengungsi, dengan korban meninggal sebanyak 21 orang.

Selain korban jiwa, banjir juga sudah meluluhlantakan sejumlah infrastruktur mulai jembatan, sekolah, kantor pemerintahan daerah, rumah sakit, tempat ibadah dan ribuan tiang listrik di kawasan tersebut.***

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah