Memprihatinkan, IDI Sebut RS Rujukan Covid-19 Jabodetabek Sudah Penuh

- 22 Januari 2021, 18:49 WIB
Ikatan Dokter Indonesia
Ikatan Dokter Indonesia /idi.org/

ARAHKATA - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebut bila RS Rujukan Covid-19 se-Jabodetabek sudah penuh dihuni oleh pasien terpapar virus corona.

Hal tersebut dipaparkan oleh Wakil Ketua Umum Pengurus Besar IDI Slamet Budiarto saat dikonfirmasi Arahkata.com, Jumat,22 Januari 2021.

"Dari kabar yang kami himpun bahwa memang benar (kapasitas penampung pasien Covid-19). Sudah full semua untuk Jabodetabek ya. Ini adalah kondisi yang menurut kami sangat memprihatinkan," kata Slamet Budiarto di Jakarta, Jumat, 22 Januari 2021.

Baca Juga: [Update] Gempa M7,0 Sulut, Lima Rumah dan Satu Gereja Rusak

Menurut Slamet Budiarto pihaknya berharap adanya perbaikan sistem yang tegas dan kesadaran di tingkat hulu agar masyarakat seolah tidak menyepelekan penyakit yang awal mulanya berasal dari provinsi Wuhan, China tersebut.

Dia menambahkan pemerintah Indonesia sendiri, sudah membuat sebuah terobosan perihal kebijakan dari pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) untuk menekan laju penularan Covid-19.

"Kesadaran di tingkat hulu harus digalakan lagi. Walaupun mungkin sudah ada kebijakan PPKM (pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat). Tapi sepertinya kurang efektif karena belum ada efek jera yang buat masyarakat berpikir berkali-kali untuk tidak melanggar aturan 3 M (memakai masker, menjaga jarak aman, dan mencuci tangan),"ujar Slamet Budiarto.

Baca Juga: PKS: Pemerintah Perlu Bantu PLN Renegosiasi Persentase TOP

Sayangnya, sambung Slamet, kebijakan PPKM dinilai masih kurang efektif untuk memangkas penyebaran virus Covid-19 yang sudah diterapkan di Pulau Jawa dan Bali. Oleh sebab itu, dia berharap pemerintah bisa menciptakan kebijakan yang cukup "galak" yang bisa digunakan agar masyarakat patuh pada ketentuan yang diciptakan pemerintah pusat.

"Yah kalau kita lihat sekarang ini PPKM belum kelihatan hasilnya. Perpanjangan PPKM belum bisa menekan penyebaran virus Covid-19. Jadi kami berharap ada formulasi aturan atau kebijakan yang lebih "galak" lagi dari pemerintah,"ucap Slamet Budiarto.

Halaman:

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x