Waw, Pemerintah Incar Rp 10 triliun dari Pertukaran Awak Kapal

- 17 Februari 2021, 21:35 WIB
Ilustrasi Kapal /pixabay/Valentin Schönpos
Ilustrasi Kapal /pixabay/Valentin Schönpos /

ARAHKATA - Potensi penerimaan pajak sebesar Rp 10 triliun yang bersumber dari layanan pertukaran awak kapal (crew change)menjadi target pemerintah pusat. Sedikitnya ada lima pelabuhan yang menjadi titik crew change. Yakni di Batam, Merak, Tanjung Priok, Benoa dan Makassar.

"Indonesia bisa dapat potensi pendapatan negara antara Rp5 triliun-Rp10 triliun kalau kita bisa layani fasilitas turun naiknya pelaut," ujar Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Maritim dan Investasi Basilio D. Araujo dalam konferensi pers virtual. Dilansir dari arahkata.com dari antara, Rabu 17 Februari 2021 berjudul Indonesia bidik peluang bisnis dari layanan pertukaran awak kapal.

Secara rinci, Basilio mencontohkan hitungan estimasi penerimaan negara dari kegiatan crew change di Batam atau Selat Malaka yang setiap tahun dilewati sekitar 90 ribu kapal.

Baca Juga: Helikopter Pesanan Kemenhan Diserahkan PT DI ke TNI AD

Dengan estimasi ada lima hingga 10 awak kapal yang naik turun, di mana pengeluaran satu orang sekitar Rp5 juta maka negara bisa memperoleh Rp2 triliun hingga Rp5 triliun setiap tahun.

"Itu baru di Selat Malaka, padahal sebenarnya potensi di Selat Malaka bisa lebih dari itu. Potensi di Selat Malaka sekarang itu bisa lakukan penukaran awak kapal antara 200-300 orang," katanya.

Potensi serupa juga disasar di titik crew change lain di mana estimasi kapal yang melintas di Merak mencapai 56 ribu kapal, di Bali 30 ribu kapal dan di Makassar 20 ribu kapal.

Baca Juga: Kisruh WNA Orient Riwu, Kemendagri Tunjuk Plh Bupati Sabu Raijua

"Itu baru manusianya, belum soal bunkering atau minyak, belum bicara provision atau perbekalan kapal. Itu potensinya lebih besar dari 100 miliar dolar AS," imbuhnya.

Halaman:

Editor: Ahmad Ahyar

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x