"Dengan jumlah konsumsi Indonesia yang mencapai 59 persen dari produk domestik
bruto (PDB) Indonesia, kita harus menjaga konsumsi agar masyarakat dapat menggerakan industri dan ekspor meningkat," tambahnya.
Menurut Lutfi, Jawa Timur merupakan pusat perdagangan barang setengah jadi untuk
Indonesia bagian timur.
Oleh sebab itu, Kementerian Perdagangan berencana akan membuat Export Center di Surabaya.
Hal ini untuk memastikan komoditas Indonesia dapat melakukan penetrasi ke pasar internasional.
Baca Juga: UPDATE Covid-19 11 Maret 2021, Kasus Aktif Menurun Drastis
Adapun komoditas yang diekspor terdiri 34 jenis. Diantaranya pentol bakso, sarang burung walet, pakan ternak, premik, cicak kering, lipan kering, asam amino hewan L - Lysine sulfate, pakan ternak, susu pasteurisasi, susu, kelapa bulat, mentega kakao, bubuk kakao, biji kopi, cengkeh, dan serat campuran (sillage) allformilk.
Komoditas tersebut akan diekspor ke 12 negara tujuan, yaitu Amerika Serikat, Hongkong, Timor Leste, Jerman, Brunei Darussalam, Thailand, Tiongkok, Vietnam, Korea Selatan, Mesir, Singapura, Bangladesh.
Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, sinergi lintas Kementerian harus ditingkatkan.
Baca Juga: Selama 2020, Bank Jatim Salurkan Dana PEN Rp6,86 T
Hal ini sebagai langkah strategis dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional, di tengah tantangan pandemi Covid-19.