PKS Minta Pemerintah Serius Bangun Kilang BBM

- 29 Maret 2021, 19:33 WIB
Kilang minyak Balongan milik Pertamina yang berlokasi di Indramayu, Jawa Barat.
Kilang minyak Balongan milik Pertamina yang berlokasi di Indramayu, Jawa Barat. /Instagram/@kilangpertaminainternasional

Mulyanto menilai bila rencana ini sukses maka Pertamina diperkirakan akan mengolah minyak sebesar 2.2 juta bph dan mampu mencapai swasembada BBM di tahun 2023.

"Namun rencana ini serasa menjadi mimpi. Kilang Tuban terus molor pembangunannya, Kilang Bontang dibatalkan karena kekurangan lahan, dan terakhir terjadi musibah kebakaran di Kilang Balongan," imbuh Mulyanto.

Mulyanto memperkirakan akan terus terjadi peningkatan impor BBM akibat sedikitnya jumlah dan kapasitas kilang kita. Dampaknya defisit transaksi berjalan dari sektor migas akan melonjak.

Baca Juga: Pertamina Gunakan Metode Foam Redam Kebakaran Tangki Minyak

"Dengan kebutuhan BBM hari ini yang sebesar 1.6 juta barel, maka praktis kekurangannya sebesar 800 ribu bph dipenuhi dari impor," jelas Mulyanto.

Data BPS menunjukkan, bahwa BBM olahan mendominasi defisit transaksi migas nasional sebesar USD 12 milyar di tahun 2019.

Di sisi lain, pada tahun 2050 Kementerian ESDM memperkirakan kebutuhan BBM nasional mencapai 4 juta bph. Karenanya dapat difahami kalau impor BBM dan defisit transaksi berjalan dari sektor migas ini akan meroket dan membahayakan ketahanan energi nasional.

Baca Juga: Dampak Kebakaran Kilang Minyak Balongan, Pertamina Kehilangan 400 Ribu Liter BBM

"Karena itu Pemerintah harus serius menangani pengembangan dan pembangunan kilang baru BBM ini. Semakin hari, soal ini semakin kritis. Pemerintah tidak boleh menunda-nunda dan kalah dari mafia impor minyak," tegas Mulyanto.***

Halaman:

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x