Yuk, Simak Jurus Jitu Perkuat UMKM di Kamisan Gerindra Jatim

- 6 Agustus 2021, 09:44 WIB
Acara kamisan Gerindra
Acara kamisan Gerindra /Adi Suprayitno/ARAHKATA

ARAHKATA - DPD Partai Gerindra Jawa Timur menggelar diskusi virtual 'Kamisan' dengan tema 'Geliat UMKM Di Tengah Pandemi'.

Acara kali ini menghadirkan langsung penggiat UMKM yang juga CEO Markaz Desain Hendrik Bayu Admiko, petani millenial dan pelaku usaha Aang Cahyo Saputro serta Anggota Komisi D DPRD Jawa Timur Abdul Halim.

Wakil ketua DPD Partai Gerindra Jatim, Abdul Halim menyebut bahwa pandemi COVID-19 termasuk kategori bencana non alam. Namun, dampaknya sangat luar biasa.

Baca Juga: Ini Respon Nurul Akmal Saat Dapat Perlakuan Body Shaming

Dimana dampak menghantam sektor kesehatan, sosial, ekonomi dan pendidikan. Mengingat pandemi tak kunjung berakhir yakni berlangsung hampir 1,5 tahun.

"OJK merilis hampir 50 persen pelaku UMK gulung tikar akibat pandemi. Kondisi ini tentu sangat mengkhawatirkan," ujar Halim saat menjadi nara sumber dalam acara Kamisan secara virtual, Kamis 5 Agustus 2021 petang.

Halim menegaskan, Partai Gerindra di semua tingkatan termasuk yang ada di DPRD Jatim terus mendorong pemerintah agar segera menggelontorkan bantuan kepada UMKM sehingga mereka bisa bergeliat kembali.

Baca Juga: Hadiri Sidang, Aisyah Aqilah: Aku Selalu Support Jeff Smith

Selain bantuan dari APBN dan APBD, Gerindra juga mendorong dunia perbankan ikut membantu UMKM dengan memberikan kemudahan kredit tanpa agunan. Dengan begitu, program Pemulihan Ekonomi Nasional yang digagas pemerintah bisa berjalan dengan baik.

Pelaku UMKM dituntut lebih kreatif khususnya dalam pemasaran produk. Selanjutnya inovatif untuk menciptakan peluang usaha baru, lalu produktif menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan pasar, serta memanfaatkan teknologi informasi.

"Pemanfaatan teknologi juga dapat efisiensi biaya dan lebih efektif diterapkan saat pandemi seperti sekaran," kata Halim

Baca Juga: Sayonara! Cheetos, Lays, Doritos Berhenti Produksi Bulan Ini

Halim memperingatkan agar masyarakat tidak menghilangkan ciri khas bangsa Indonesia yakni gotong royong dan saling tukar informasi. Hal ini untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional, dan menggeliatkan pelaku UMKM.

"Kalau perlu antar pelaku UMKM bisa saling memasarkan produknya melalui jaringan yang mereka miliki sehingga ekonomi dalam negeri kembali bergeliat," pintanya

Gerindra siap menfasilitasi kebangkitan pelaku UMKM sehingga bisa survive di tengah pandemi melalui berbagai kemampuan dan kewenangan yang dimiliki oleh partai

Baca Juga: Valentino Rossi Resmi Umumkan Pensiun dari MotoGP

"Mudah-mudahan diskusi kamisan yang digelar Partai Gerindra Jatim ini bisa menambah wawasan para pemangku kebijakan untuk percepatan pemulihan ekonomi khususnya bagi para pelaku UMKM di Jatim," pungkas Anggota DPRD Jatim itu.

Sementara CEO Markaz Desain Hendrik Bayu Admiko membeberkan ada strategi yang bisa dilakukan oleh pelaku UMKM di tengah Pandemi COVID-19. Salah satunya memodifikasi produksi dan penjualan agar diminati pasar.

"Kita benahi strategi pemasarannya, entah itu kolaborasi, modifikasi ataupun pemasaran," tuturnya. 

Baca Juga: Berikut Jadwal Tahapan Perpindahan Siaran TV Analog ke Digital!

Salah satu contoh yang dilakukan UMKM binaan Hendrik yang sukses bertahan. Yakni membuat jajanan bisa bertahan lama dengan merubah kue basah menjadi kering.

"Contohnya itu ada penjual Brownies yang biasanya dikonsumsi sebagai oleh-oleh atau apa, nah ini kita modifikasi jadi bisa dikirim ke seluruh Indonesia maka muncullah snack brownies jadi prosesioningnya diubah," tuturnya.

Setelah memodifikasi jajanan, langkah selanjutnya adalah membuat target pasar. Tentunya yang ditarget bisa secara umum atau khusus kaum milenial.

Baca Juga: Kesulitan Bersekolah, Ortusis di Depok Gelar Aksi di Kemendikbud Ristek

Terakhir adalah branding produk dengan mendesain sedemikian rupa untuk mengangkat harga dan menarik orang lain membelinya. Meskipun brownies itu produk UMKM atau rumahan.

"Lalu menentukan market itu juga penting apakah milenial atau siapa, lalu yang terakhir," paparnya.

Jurus jitu juga datang dari seorang petani milenial dan pelaku usaha Aang Cahyo Saputro yang sukses bertani menggunakan metode Hidroponik di Kabupaten Tulungagung.

Baca Juga: Kopi Hingga Emas 3 Kilogram Ini Daftar Hadiah untuk Greysia-Apriyani

Aang mengaku bisnis yang dijalankan dan baru rintis dua tahun ini mampu menghasilkan omzet Rp25 hingga Rp30 juta dalam satu bulan.

Dengan berkembangnya teknologi, saat ini petani tidak harus menggunakan media tanah secara umum.

"Saya Hidroponik nah hidroponik adalah memanfaatkan teknologi," pungkasnya.***

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah