Network
ARAHKATA - Gelaran pemilihan kepala desa atau Pilkades di beberapa wilayah Tanah Air tengah berlangsung, dan sebagian wilayah lainnya masih dalam rangkaian proses.
Perhelatan demokrasi di daerah ini cukup menarik perhatian masyarakat, karena kepala desa merupakan perangkat pemerintah yang paling dekat bersentuhan dengan rakyat.
Dalam ajang ini layaknya pertarungan politik dalam pemilihan umum, pasalnya ada proses yang harus ditempuh para calon kepala desa khususnya dalam mendapatkan dukungan masyarakat.
Baca Juga: Hapus Cuti Bersama Natal-Tahun Baru, Ini Daftar Libur 2021
Kebutuhan yang diperlukan juga bisa dibilang tidak kecil, misal seperti logistik untuk mensosialisasikan program sampai pada waktu pemilihan yang pastinya membutuhkan anggaran tidak sedikit hingga membuat para kontestan berpikir keras.
"Setiap calon kepala desa berkeinginan untuk terpilih dan menang dalam Pilkades, namun banyak di antaranya mengaku bimbang untuk hadapi pertarungan yang sangat keras ini," ujar Yanuar Prihatin yang merupakan motivator Cahaya Sekolah Kehidupan (CSK), kepada wartawan, Sabtu 31 Oktober 2021.
Baca Juga: Cegah Gelombang Ketiga, Pemerintah Hapus Cuti Bersama Natal
Ia pun mengakui, bahkan di beberapa desa pertarungan tersebut jauh lebih keras dibanding pilkada, pileg ataupun pilpres.
"Umumnya seorang calon kades harus menyiapkan biaya yang tidak sedikit, bukan saja ratusan juta, tapi bahkan hingga miliaran rupiah harus digelontorkan," ucap Yanuar.
Terkait hal tersebut, ia yang berpengalaman terpilih sebagai anggota DPR RI dua periode membagikan cara mudah menang pilkades dengan anggaran minimalis melalui program workshop.
