Network
ARAHKATA - Meski tinggal di pengungsian dalam rangka pengamanan kondisi Gunung Merapi (2968 mdpl), Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, masyarakat yang sebagian adalah petani dan peternak tidak begitu saja meninggalkan lahan sawah dan ternaknya. Rata-rata para petani ini setiap pagi akan mendatangi lahan dan ternaknya sebagai tanggung jawabnya menjadi petani.
Salah seorang warga yang berhasil dihubungi di lokasi, mengatakan para pengungsi dalam keadaan aman berada di wilayah pengungsian. Untuk tempat beristirahat, mereka ke pengungsian. Namun, jika pagi hari mereka akan turun berladang di ladang mereka, kebun atau bersama ternak-ternak mereka.
"Mereka aman di pengungsian. Pagi mereka balik ke desa buat berkebun dan beternak. Sore mereka balik pengungsian," ujar warga Jakarta, yang saat ini berada di Sleman, Jogjakarta untuk mengunjungi sanak familynya, kepada arahkata.com, Senin (16/11).
Perkembangan Gunung Merapi
Kepala PVMBG, Kasbani mengatakan, secara visual asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah. Terdengar suara guguran sedang dari pos Babadan sebanyak satu kali.
Saat ini, kondisi yang berada di kawasan Gunung Merapi cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur dan barat. Suhu udara 14-20.7 derajat celcius, kelembapan udara 66-87 persen, dan tekanan udara 627.6-688.27 mmhg.
"Untuk tingkat aktivitas Gunung Merapi level III (siaga)," katanya, dikutip dari Viva.
Melihat kondisi yang ada, prakiraan daerah bahaya meliputi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Kecamatan Cangkringan. Meliputi Desa Glagaharjo (Dusun Kalitengah Lor), Desa Kepuharjo (Dusun Kaliadem), Desa Umbulharjo (Dusun Palemsari).
Sedangkan, Provinsi Jawa Tengah Kabupaten Magelang yaitu Kecamatan Dukun yang terdiri dari Desa Ngargomulyo (Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar), Desa Krinjing (Dusun Trayem, Pugeran, Trono), Desa Paten (Babadan 1, Babadan 2).
