Kendaraan Listrik Mampu Kurangi Emisi Karbon Hingga Separuh

14 Oktober 2022, 11:26 WIB
Mobil LIstrik, Kendaraan Listrik, Electric Car, elektrifikasi /Pexels.com/

ARAHKATA - PT PLN (Persero) berkomitmen mengurangi emisi karbon guna mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060.

Salah satunya dengan membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam acara Diskusi bertajuk Menapak Peta Jalan Pemanfaatan Kendaraan Listrik Nasional di Jakarta, 11 Oktober 2022.

Baca Juga: Jennie Blackpink Ikut Mendesain Porsche Tyacan Gayanya Berbeda

Darmawan menjelaskan bahwa sektor transportasi adalah salah satu penyumbang emisi karbon tertinggi di Indonesia.

Tak kurang dari 280 juta ton CO2e dihasilkan dari sektor transportasi. Jika dibiarkan, maka pada tahun 2060 emisinya akan ada 860 juta ton CO2e per tahun.

“Kita di sini untuk memastikan generasi mendatang lebih baik dari pada hari ini. PLN berkomitmen penuh untuk bisa menurunkan emisi gas rumah kaca,” ungkap Darmawan, dikutip ArahKata.com, Jumat, 14 Oktober 2022.

Baca Juga: Jangan Paksa Mobil Menerjang Banjir, Ini Risikonya

Lebih lanjut Ia menuturkan, penggunaan kendaraan listrik lebih ramah lingkungan dibandingkan kendaraan BBM.

Dari perhitungan 1 liter BBM sama dengan 1,2 kWh listrik. Emisi karbon 1 liter BBM itu 2,4 kilogram.

Sedangkan 1 kWh listrik pada sistem kelistrikan di Indonesia yang masih ditopang oleh PLTU, emisinya sekitar 0,85 kg CO2e. Artinya kalau 1,2 kWh, emisinya sekitar 1,1 kg CO2e.

Baca Juga: Balap F1 GP Jepang Dilanda Cuaca Buruk dan Insiden Lap Pertama Ditunda

"Dengan menggunakan kendaraan listrik maka kita sudah menjadi bagian dalam mengurangi emisi karbon lebih dari 50 persen," paparnya.

Untuk mempermudah pengguna kendaraan listrik, PLN siap memberikan berbagai insentif dan layanan, salah satunya dengan layanan home charging.

“Ini perubahan gaya hidup. PLN akan memfasilitasi dengan menyediakan home charging untuk setiap pembelian kendaraan listrik. Untuk itu kami telah bekerja sama dengan para produsen kendaraan listrik. Sehingga ketika ada pembelian, datanya masuk, lalu kita akan pasangkan langsung home charging di rumahnya,” katanya.

Baca Juga: Survei LSI : Airlangga-Khofifah Sosok Tepat Sebagai Capres dan Cawapres di 2024

Direktur Pengendalian Pencemaran Udara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Luckmi Purwodari mengatakan indeks kualitas udara di kota-kota besar sangat rendah.

Menurut catatan KLHK, Jakarta contohnya, untuk kualitas udara dalam setahun pada 2021 hanya 12,88 persen.

Baca Juga: BNPP RI dan TNI Terjunkan Tim Gabungan Survei Patok Batas Negara dan Sarpras Hankam Daerah Pertahanan Kodam XI

“Jadi penggunaan kendaraan listrik itu pada intinya adalah untuk mengurangi penggunaan sumber daya alam yang semakin terbatas, khususnya dalam hal bahan bakar fosil. Berikutnya adalah untuk mengurangi pemanasan global akibat perubahan iklim dan memperbaiki kualitas udara,” pungkasnya.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler