Mobil Listrik Harganya Selangit, Ini Masalahnya

- 4 April 2022, 12:44 WIB
Pameran mobil listrik membantu meningkatkan penjualan otomotif di Indonesia.
Pameran mobil listrik membantu meningkatkan penjualan otomotif di Indonesia. /ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Baca Juga: Hasil MotoGP Argentina: Aleix Espargaro Juara, Dibuntuti Jorge Martin

Apa yang membuat mobil listrik lebih mahal dibanding kendaraan bermesin pembakaran konvensional?

Menurut studi Financial Times, mobil listrik akan "jauh lebih mahal" bagi pembuat mobil Eropa untuk memproduksi ketimbang model mesin internal sampai satu dekade (10 tahun) ke depan.

Baterai masih menjadi biaya ongkos produksi terbesar dalam sebuah kendaraan listrik dan akhirnya berpengaruh besar pada harga jual.

Baca Juga: Pecinta MotoGP! IIMS Hybrid 2022 Hadirkan Motor Milik Marc Marquez-Fabio Quartararo

Meskipun total biaya produksi mobil listrik kompak akan turun lebih dari seperlima pada 2030 menjadi 16.000 euro (Rp254 juta), itu masih 9 persen lebih tinggi daripada mobil bensin atau diesel yang sebanding (di kelasnya), menurut data yang dikumpulkan Oliver Wyman untuk Financial Times.

Biaya pembuatan mobil pembakaran internal diperkirakan tidak akan turun banyak, tetapi mobil itu sendiri semakin mahal karena pembeli menuntut "Interior mewah dan bahan yang bersumber lebih berkelanjutan atau ramah lingkungan,” kata para pengamat.

Mobil listrik memang pada saatnya akan mencapai paritas harga dengan model pembakaran internal, hanya saja tidak segera, menurut penelitian tersebut.

Baca Juga: Hasil FP1 MotoGP Argentina: Takaaki Nagami Tercepat, Kalahkan Fabio Quartararo

Pasar EV Penjualan mobil listrik (electric vehicle/EV) pada 2021 mencapai 6,75 juta unit, naik 108 persen dibanding 2020, menurut laporan EV Volume.

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: ANTARA


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x