"Jadi, kalau dilihat dari empat faktor ini, Bank Dunia tidak bisa melihat Indonesia bisa selamat," ungkap Hafidz.
Baca Juga: Partai Umat Apresiasi Kepedulian Jenderal Dudung Kepada Rakyat Berikan 10 Hidran Bagi Warga NTT
Menurut Hafidz, negara Indonesia sejatinya sudah lapuk dari dalam.
"Dan persoalan oligarki, menurut saya, adalah persoalan selamat atau tidaknya bangsa Indonesia di masa depan," ungkapnya.
Dr Marwan Batubara juga melihat oligarki di Indonesia sudah kian akut. Marwan menyoroti soal UU Ciptaker yang nyata-nyata dibuat untuk kepentingan oligarkis.
Baca Juga: Jokowi Perintahkan Panglima TNI Usut Tuntas Kasus Mutilasi di Mimika
Pembentukan UU Korona No.2 2020, UU Minerba 2020, UU Ciptaker No. 11 2020, maupun UU IKN No. 3, 2022, menurut Marwan proses pembentukannya terlihat jelas menunjukkan peran oligarki.
"Negara semakin otoriter, oligarki semakin kuat, Presiden Jokowi makin otoriter, DPR dan partai-partai cenderung di bawah kendali penguasa dan oligarki," ujarnya.
Menurut Marwan, oligarki telah mengubah secara perlahan Indonesia dari negara hukum menjadi negara kekuasaan.
Baca Juga: Presiden Jokowi Apresiasi Teknologi 5G Mining Freeport Ditangani SDM Lokal