Nyai Ahmad Dahlan, Perempuan yang Berperan Penting dalam Pendidikan Indonesia

- 14 Juli 2021, 10:37 WIB
Nyai Ahmad Dahlan, Perempuan yang Berperan Penting dalam Pendidikan Indonesia
Nyai Ahmad Dahlan, Perempuan yang Berperan Penting dalam Pendidikan Indonesia /Ahyar/ARAHKATA

Pada 1912, Ahmad Dahlan mendirikan organisasi Islam bernama Muhammadiyah. Melalui organisasinya ini, Ahmad Dahlan tidak hanya fokus memberikan pendidikan untuk laki-laki. Ia bersama sang istri juga ingin memajukan pendidikan kaum perempuan.

Dua tahun setelah Muhammadiyah berdiri, mereka mendirikan Sopo Tresno. Sopo Tresno merupakan kelompok diskusi perempuan untuk mendalami ayat Al-Quran, khususnya ayat-ayat tentang perempuan.

Baca Juga: Ramadan Bulan Istimewa, Berikut 10 Keutamaannya

Selain itu, kelompok ini juga menjadi wadah bagi para perempuan untuk belajar menulis, membaca, dan berbagai ilmu pengetahuan.

Siti Walidah mendirikan Sopo Tresno dengan tujuan untuk mencerdaskan kaum ibu-ibu. Ia ingin para ibu tidak hanya pintar soal agama, tetapi juga pandai berhubungan dengan manusia lain dan lingkungan sekitar.

Sopo Tresno mendapat sambutan positif dari masyarakat. Seiring waktu, anggota Sopo Tresno kian bertambah banyak. Nyai Ahmad Dahlan dan suami akhirnya memutuskan untuk membuat perkumpulan ini menjadi lebih bagus dan berkembang.

Pada 22 April 1917, nama perkumpulan tersebut resmi diubah menjadi Aisyiyah. Nama Aisyiyah merujuk pada nama istri Nabi Muhammad SAW, yaitu Aisyiah binti Abu Bakar. Siti Walidah pun resmi ditunjuk menjadi Ketua Aisyiyah.

Lima tahun kemudian, Aisyiyah secara organisasi resmi menjadi bagian dari Muhammadiyah. Sekolah-sekolah di bawah naungan Aisyiyah pun mulai didirikan.

Misalnya, sekolah taman kanak-kanak pertama di Indonesia bernama Frobel dan sekolah dasar untuk perempuan dengan nama Volk School.

Selain mendirikan sekolah, Aisyiyah juga banyak mengadakan kegiatan yang mendukung kemajuan perempuan.

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah