Nyai Ahmad Dahlan, Perempuan yang Berperan Penting dalam Pendidikan Indonesia

- 14 Juli 2021, 10:37 WIB
Nyai Ahmad Dahlan, Perempuan yang Berperan Penting dalam Pendidikan Indonesia
Nyai Ahmad Dahlan, Perempuan yang Berperan Penting dalam Pendidikan Indonesia /Ahyar/ARAHKATA

Salah satunya, Aisyiyah membuat program pemberantasan buta huruf pertama di Indonesia, baik huruf Arab maupun latin.

Selain itu, Aisyiyah juga menjadi pelopor Kongres Wanita Pertama di Indonesia. Tak hanya itu, organisasi ini juga aktif meningkatkan pengetahuan dan mendorong partisipasi perempuan dalam ranah publik.

Nyai Ahmad Dahlan pun semakin semangat memperjuangkan emansipasi wanita. Ia tidak setuju dengan konsep patriarki yang menilai seorang istri hanyalah mitra bagi suaminya. Selain itu, Siti juga menentang praktik kawin paksa.

Ketika Ahmad Dahlan wafat pada 1923, Siti tetap semangat meneruskan perjuangan suaminya di bidang pendidikan.

Dirinya pun menggantikan suaminya menjadi pemimpin Kongres Muhammadiyah ke-15 di Surabaya. Menjadikannya perempuan pertama yang memimpin pertemuan sebesar itu.

Berjuang melawan Jepang dan Belanda

Seiring Muhammadiyah yang semakin berpengaruh dalam pergerakan nasional, Aisyiyah turut berkembang semakin besar.

Anggotanya semakin banyak dan cabang-cabangnya di berbagai daerah di Indonesia juga kian bertambah. Nyai Ahmad Dahlan terus memimpin Aisyiyah hingga 1934.

Namun, pada 1943, keberadaan Aisyiyah dilarang oleh pemerintahan militer Jepang. Walaupun begitu, semangat Siti untuk memperjuangkan pendidikan perempuan Indonesia tak surut.

Ia terjun langsung memberikan pendidikan bagi anak-anak Indonesia dengan bekerja di sekolah-sekolah bentukan Jepang.

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah