Tiga Kejadian Penting di Bulan Ramadhan dalam Sejarah Rasulullah

- 12 April 2022, 23:01 WIB
Peristiwa penting di bulan Ramadhan
Peristiwa penting di bulan Ramadhan /pixabay/kareem

ARAHKATA - Pada bulan Ramadhan, umat Islam selain berpuasa juga antusias mengerjakan ibadah lainnya yang tentunya lebih giat, juga beramal sholeh dan berbagai kegiatan positif.

Sebab di bulan Ramadhan yang mulia ini, semua amal baik akan dilipatgandakan, begitu juga jika berbuat dosa maka ganjaran yang diterima pun akan setimpal.

Di dalam sejarah ramadhan tentunya banyak peristiwa yang telah terjadi, tapi tahukah kamu bahwa ada 3 peristiwa penting dalam sejarah Rasulullah yang terjadi di bulan Ramadhan?

Baca Juga: Resep Ramadhan Martabak Telur Mini, Takjil Renyah Menggugah Selera

Berikut adalah penjelasannya. Inilah tiga peristiwa penting yang terjadi saat bulan ramadhan di zaman Rasulullah, dikutip ARAHKATA dari berbagai sumber, 12 April 2022:

1. Bulan diturunkannya Al-Qur’an

Saat Nabi mencapai usia 40 tahun, Allah mengutusnya untuk alam semesta, mengeluarkan mereka dari sesatnya kebodohan menuju terangnya pengetahuan.

Baca Juga: Penting Disimak! Menjaga Kecukupan Hidrasi selama Puasa Ramadhan

Tepatnya pada tanggal 17 Ramadhan 13 tahun sebelum Hijriyah Nabi menerima wahyu pertama.

Pakar astronomi, Syekh Mahmud Basya menuturkan, waktu itu bertepatan dengan awal Februari tahun 610 Masehi.

Mendekati masa-masa turunnya wahyu pertama, Nabi sangat sering berkhalwat di gua Hira, menjauh dari manusia dan beribadah khusyu’ di sana selama beberapa hari. Terkadang 10 hari, terkadang lebih sampai satu bulan.

Ritual ibadah Nabi di gua Hira mengikuti tata cara yang dipakai kakeknya, Nabi Ibrahim As. Di tengah-tengah peribadatannya di gua Hira, Nabi didatangi sosok yang tak pernah dikenalnya.

Baca Juga: Kekerasan Israel-Palestina Meletus Sejak Awal Ramadhan, Kini 2 Wanita Palestina Ditembak

“Bergembiralah wahai Muhammad, aku Jibril. Dan engkau adalah utusan Allah untuk umat ini,” tutur sosok malaikat itu.

Kemudian Jibril menyuruh Nabi membaca, Nabi menjawab tidak bisa. Perintah itu sampai diulang tiga kali oleh Jibril, jawaban Nabi sama “Mâ anâ bi qarî’in, aku tidak bisa membaca.” Kemudian Jibril membacakan wahyu pertama, Surat al-Alaq ayat 1 sampai 5.

2. Perang Badar

Perang Badar atau biasa disebut Ghazwah Badr al-Kubra adalah perang yang menjadi pembeda, menandai awal kejayaan kaum Muslimin.

Dengannya Allah memuliakan Islam, meninggikan menaranya, dan mengikis berhala-berhala.

Dalam peperangan ini, Nabi membawa 313 pasukan Muslim, menghadapi 950 pasukan non-Muslim.

Baca Juga: Tips Ngabuburit Ramadhan Ala Melody Laksani

Perbedaan jumlah pasukan yang mencolok tersebut tidak lantas mengecilkan nyali tentara Muslim.

Dengan tekad yang kuat membela Nabi, kaum Muslimin berhasil memporak-porandakan pasukan kafir.

Allah menguatkan mereka dengan malaikat-malaikat. Kaum kafir Quraisy lari sejadi-jadinya, kaum Muslim mengejar mereka, membunuh, dan menawan.

Dari pasukan Muslim, gugur 14 orang syahid. Dari pasukan lawan, yang terbunuh dan tertawan masing-masing 70 orang. Di antara yang terbunuh adalah Abu Jahal.

Baca Juga: Hidangan Ramadhan, Resep Ayam Panggang Saus Kacang dan BBQ Saus

Selepas perang, Nabi memerintahkan untuk mengebumikan Muslim yang gugur, demikian pula memakamkan kafir yang terbunuh.

Beliau kembali ke Madinah disambut senandung nan indah oleh pemuda-pemuda Madinah:

“Telah datang sang purnama kepada kami, dari bukit Tsaniyyah al-Wada’. Wajib bagi kita bersyukur, selagi orang berdoa senantiasa memanjatkan do’a. Duhai Rasul kami, engkau datang dengan membawa ketaatan”.

Peristiwa perang badar terjadi pada hari Jumat 17 Ramadhan tahun 2 Hijriyah bertepatan dengan 13 Maret 624 Masehi.

Baca Juga: Ramadhan di Palestina Mencekam! Warga Diserang Saat Berbuka Puasa

3. Pembebasan Kota Mekkah

Tanggal 20 Ramadhan tahun 8 Hijriyah merupakan waktu yang bersejarah dalam Islam.

Di tanggal tersebut, Rasulullah dan para sahabatnya berhasil menaklukan kota Mekkah dalam sebuah peperangan yang disebut dengan perang Fathu Mekah (penaklukan Mekah).

Peperangan tersebut dipicu oleh perlakuan orang Quraisy yang merusak satu perjanjian dari beberapa perjanjian Hudaibiyyah.

Baca Juga: Penting Diketahui, 5 Nutrisi untuk Olahraga Saat Puasa Ramadhan!

Orang Quraisy bersekongkol dengan kabilah lainnya untuk memerangi orang-orang yang berdamai dengan Rasulullah.

Dalam pertempuran itu, Nabi mengerahkan 10.000 pasukan Muslim. Rasulullah mengutus sahabat Khalid bin Walid sebagai panglima perang dan memerintahkannya agar tidak memulai menyerang sebelum diserang.

Bersama mereka, Nabi berperang dalam keadaan berpuasa, kemudian berbuka di tengah jalan karena mengalami keberatan (masyaqqah).

Peperangan antara pasukan Nabi dan kafir Quraisy tidak bisa dihindarkan lagi.

Baca Juga: Enam Perkara Ini Harus Dijauhi Selama Ramadhan!

Pada akhirnya, pasukan Muslim berhasil menaklukkan tentara Quraisy hingga mereka menyerah.

Pasca-perang itu, Nabi memerintahkan untuk menghancurkan berhala di sekitar Ka’bah yang berjumlah 360.

Selepas itu, kaum Muslimin mengumandangkan takbir, Rasulullah shalat di Maqam Ibrahim dan meminum air Zam Zam.

Baca Juga: Pentingkah Jaga Kesehatan Mulut Saat Puasa Ramadhan? Ini Kata Ahli

Kaum kafir Quraisy yang sudah takluk tidak berdaya harap-harap cemas. Mereka yang dahulu menyakiti, mengusir dan berencana membunuh Nabi menunggu keputusan beliau memperlakukan mereka.

Bisa saja Rasulullah membunuh mereka. Namun dengan belas kasihnya yang luas, beliau memaafkan dan membebaskan mereka. “Pergilah, Kalian bebas”, pungkas Nabi.***

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x