Sikap religius ini lah yang diwujudkan dalam bentuk persembahan atau hadiah.
Lama kelamaan, budaya pemberian hadiah berkembang sebagai tradisi sosial.
Pada masa ini, konsep pemberian berwujud sebagai upeti yang sifatnya wajib dan digunakan untuk kepentingan bersama, potlatch, penghargaan, dan oleh-oleh.
Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Idul Fitri Jatuh Pada Sabtu 22 April 2023
“(Tradisi memberi hadiah) kemudian berkembang dengan bermacam fungsinya kepada sesama manusia, terutama dalam pergaulan sosial,” ucap Agus menjelaskan.
Tradisi Hantaran Makanan
Di samping parsel, menjelang Idul Fitri biasanya masyarakat juga kerap bertukar hantaran makanan dengan tetangga.
Menurut sejarawan kuliner dari Universitas Padjadjaran, Fadly Rahman, kebiasaan ini dapat ditelusuri dari tradisi panen raya pada masa kerajaan pada abad ke-16.
Baca Juga: PDIP Bakal Umumkan Ganjar Capres Ubah Peta Politik
“Hantaran lebaran merupakan bentuk transformasi dari tradisi hantaran hasil bumi yang dipersembahkan rakyat kepada raja dan sebaliknya,” ujar Fadly.
Seiring berakhirnya era kerajaan, tradisi hantaran makanan menjadi tertuju pada tetangga, saudara, serta handai tolan.