Network
ARAHKATA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, mengajak para pelaku di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) memanfaatkan momentum perkembangan teknologi 5G sebagai salah satu solusi untuk bertahan di masa pandemi.
Menparekraf menjelaskan, sudah lebih dari 1,5 tahun terakhir pandemi COVID-19 memberikan dampak yang luar biasa besar di berbagai sektor, termasuk sektor parekraf di Indonesia.
Masa ini adalah masa penuh ketidakpastian atau bisa juga disebut VUCA (volatility, uncertainty, complexity, ambiguity) masa penuh tantangan yang menuntut untuk terus melakukan perubahan.
Baca Juga: Dukung Percepatan Vaksinasi, Sandiaga: Kita Siap Sambut Wisatawan
"Sebagai salah satu negara berkembang di Asia, Indonesia memiliki perkembangan teknologi yang tergolong pesat. Hal ini ditunjukan dengan adanya teknologi 5G di Indonesia sejak Mei 2021 dan perlu kita manfaatkan semaksimal mungkin karena kita tidak akan pernah tahu kapan pandemi akan berakhir,” ungkap Sandiaga Kamis, 16 September 2021.
Sandiaga mengatakan pandemi memberikan tantangan berupa disrupsi digital yang terjadi pada setiap lini, serta memunculkan berbagai peluang hingga hilangnya berbagai mata pencaharian pada sektor parekraf.
“Sektor parekraf sangat erat kaitannya dengan digitalisasi. Ini yang menjadi bagian dari tantangan akselerasi kita di era saat ini, yang berpengaruh bukan hanya pada sektor pariwisata namun juga seluruh sektor secara luas di sektor ekraf. Untuk itu diperlukan pelatihan bersinggungan dengan digitalisasi, misalnya teknik pembuatan konten dan pemasaran berbasis online,” ucapnya.
Baca Juga: Kunjungi Sungai Martapura, Sandiaga Ingin Jadikan 'Waterfront' Indonesia
Hadirnya teknologi 5G diharapkan bisa mendukung sisi pengembangan ecommerce bagi pelaku UMKM lokal serta layanan pembiayaan digital.
Hal ini merujuk pada data Bank Indonesia pada Januari 2021, dimana nominal transaksi ecommerce terus meningkat sejak tahun 2017, dari Rp42,2 triliun pada 2017 hingga Rp266,3 triliun pada 2020.
