Sejarah Bendungan Pasar Baru, Sumber Irigasi Warga Hingga Pengendali Volume Debit Air

- 27 Maret 2021, 11:39 WIB
Bendungan pasqr baru
Bendungan pasqr baru /Foto: Infopublik

ARAHKATA - Selain dikenal akan bandar udaranya yang bertaraf internasional, Kota Tangerang juga kaya akan kebudayaan. Salah satunya adalah bangunan Bendungan Pasar Baru yang kerap dikenal dengan pintu air sepuluh.

Bangunan yang terletak di jalan K.S. Tubun, Kelurahan Koang Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Provinsi Banten ini saat zaman penjajahan kolonial memiliki peranan yang penting. Antara lain sebagai sumber air bagi irigasi warga dan pengendali volume air yang akan bermuara ke lauy di wilayah Kabupaten Tangerang.

Dikutip dari website kebudayaan.kemdikbud.go.id,
Bendungan Pasar Baru dibangun pada tahun 1927, selesai dan diresmikan tahun 1930. Keperluan dibangunnya bendungan adalah untuk mengairi areal persawahan seluas 40.663 Hektar.

Baca Juga: Tok!, PNS dan ASN juga Pegawai Stasta Dilarang Mudik Lebaran

Bendungan ini awalnya bernama Bendungan Sangego, kemudian berubah menjadi Bendungan Pintu Sepuluh atau Bendungan Pasar Baru. Perubahan pada bendungan ini tidak terlalu banyak karena terlihat dari peralatan dan mesin yang digunakan sudah tua.

Bendungan Pasar Baru memiliki fungsi untuk mengatur aliran air di sungai Cisadane. Bendungan ini mempunyai 10 pintu air dari besi dan 11 tiang penopang. Konstruksi bendungan terbuat dari beton bertulang.

Pada sisi utara dan selatan bangunan terdapat rel lori yang digunakan untuk mendistribusikan pintu air pengganti jika ada pintu air yang rusak. Bendungan memanjang dari timur ke barat dengan panjang 125 m dengan rincian 10 jumlah pintu air, lebar pintu 10 m, 3 intake, 2 pintu penguras lumpur, tinggi pintu bawah 5 m, tinggi pintu atas 3 m, dan berat pintu masing-masing 25 ton.

Bangunannya memiliki dua tingkat. Penghubung ke lantai atas menggunakan tangga yang berada di ujung timur dan barat bangunan. Bagian ujung barat dan timur bangunan menggunakan tegel berwarna abu-abu, bercorak kotak-kotak dan berukuran 20 x 20 cm. Pada lantai dua terdapat 5 ruang yang berisi penggerak pintu air. Alat-alat yang digunakan pada bendungan ini sudah cukup mengkhawatirkan sehingga perlu dilakukan perbaikan.

Baca Juga: Hadapi Lawan PSM Makassar, Bhayangkara Solo FC Tak Mau Lengah

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x