4 Cara Mengatur Tujuan Kelas Virtualmu

- 4 Maret 2022, 18:54 WIB
Ilustrasi 4 Cara Mengatur Tujuan Kelas Virtualmu
Ilustrasi 4 Cara Mengatur Tujuan Kelas Virtualmu /Patar/ARAHKATA

ARAHKATA - Salah satu permasalah yang terjadi dalam pembelajaran jarak jauh sekarang adalah adanya ekspektasi yang tidak tersampaikan.

Misalnya, guru mengharapkan murid menjadi pribadi yang tepat waktu, tetapi murid tidak tahu akan hal tersebut.

Apa akibatnya? Murid sering terlambat, dan tiba-tiba di suatu waktu amarah guru meledak, dan murid tidak memahami kenapa gurunya bisa marah. Tentu kita tidak ingin hal semacam hal ini terjadi, bukan?

Baca Juga: Wali Kota Bogor Bima Arya Nyatakan Siap Naik Kelas Jadi Gubernur

Oleh karena itu, dalam artikel ini, akan dibahas bagaimana guru dapat membuat tujuan untuk kelas online. Ada 4 jenis tujuan yang guru dapat lihat dan praktikkan.

Manfaat tujuan dalam pembelajaran jarak jauh adalah untuk memberikan arah yang jelas bagi murid terhadap pertumbuhan dan perkembangan.

Dengan kata lain, murid tahu harus apa yang menjadi tanggung jawabnya, serta apa-apa saja yang harus diperbaiki jika berbuat kesalahan. Simak selengkapnya.

Baca Juga: Kelas IT Menjamur, Simak Prospek Kerjanya di 2022

Tujuan SMART

Kata ‘SMART’ merupakan singkatan dari Specific (spesifik), Measurable (dapat diukur), Attainable (dapat diraih), Relevant (relevan), Time bound (dibatasi oleh waktu).

Guru dapat membuat tujuan SMART untuk membantu kelas virtual semakin efektif dan efisien.

Selain itu, tujuan SMART juga menolong guru untuk membuat sebuah tujuan yang jelas dan bermakna sehingga lebih gampang dipahami dan diikuti oleh murid. Sangat membantu bukan?

Baca Juga: Kecanduan Game, Adipati Dolken Akui Tinggal Kelas Dua Kali

Dalam konteks belajar online, contoh dari tujuan SMART yakni “tingkat kehadiran murid di pertemuan online dalam satu semester minimal 90%.” Tujuan ini sangat spesifik.

Apakah dapat diukur? Tentu, melalui daftar kehadiran (absensi). Selain itu, periode waktunya jelas, yakni satu semester.

Apakah relevan? Sangat, karena jika murid sering tidak hadir, maka pembelajaran online menjadi tidak maksimal. Terakhir, dapat diraih melalui serangkaian intervensi.

Baca Juga: Ini Penyebab Terjadi Kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang

Tujuan Kuantitatif vs Kualitatif

Secara sederhana, tujuan kuantitatif dapat diartikan sebagai tujuan yang mudah diukur. Sebaliknya, tujuan kualitatif adalah tujuan yang sulit untuk diukur. Walaupun demikian, keduanya sama penting dalam konteks pembelajaran online.

Dalam pembelajaran online, guru dapat membuat tujuan kualitatif agar murid bisa mengerti ekspektasi kualitas seperti apa yang diharapkan, dan tujuan kuantitatif untuk mengetahui bagaimana kondisi ketercapaiannya.

Dalam penerapannya di kelas virtual, contoh dari tujuan kualitatif, misalkan “menjadi murid yang bertanggung jawab dalam pembelajaran jarak jauh.”

Dalam tujuan kuantitatif, dapat dituliskan kriteria ketercapaiannya, misalkan: (1) minimal 80% tugas dikumpulkan secara tepat waktu, (2) mencapai nilai KKM 75 dalam semua mata pelajaran, (3) tingkat kehadiran dalam pertemuan online minimal 90%, atau (4) partisipasi pengumpulan latihan minimal 75%.

Tujuan Jangka Pendek vs Panjang

Mudah ditebak bahwa tujuan jangka pendek dan panjang adalah jenis tujuan yang dilihat dari periode waktunya.

Guru dapat membuat tujuan jangka panjang untuk konteks tujuan dalam satu semester atau satu tahun pelajaran.

Selanjutnya, tujuan jangka pendek adalah tujuan harian dan mingguan untuk mencapai tujuan jangka panjang tersebut.

Ibarat mendaki gunung, tujuan jangka panjang adalah puncaknya, dan tujuan jangkap pendeka adalah langkah demi langkahnya.

Sebagai contoh, dalam pembelajaran daring, guru dapat membuat tujuan jangka panjang seperti: “tepat waktu dalam mengumpulkan tugas selama satu semester.”

Untuk mencapainya, tentu murid harus memulainya dengan disiplin mengumpulkan tugas harian dalam setiap mata pelajaran.

Untuk mencapai ini, tentu guru juga harus memberikan usaha lebih dalam hal mengingatkan murid yang tidak mengumpulkan tugas tepat waktu. Sangat adil, bukan?

Tujuan Proses vs Hasil

Tujuan proses dan hasil adalah jenis tujuan yang dilihat dari bentuknya. Jika diibaratkan penulisan buku, tujuan proses adalah pembuatan draf dan tujuan hasil adalah menulis satu buku utuh termasuk mempublikasikannya.

Guru dapat membuat tujuan hasil untuk memudahkan murid memahami ekspektasi apa yang ingin dicapai dalam kelas virtual.

Sementara itu, tujuan proses akan menolong murid mencicil tujuan hasil tersebut sedikit demi sedikit.

Dalam konteks pembelajaran jarak jauh, salah satu contoh tujuan hasil adalah “mahir dalam menggunakan berbagai macam aplikasi pembelajaran.”

Untuk mencapai ini, guru dapat memberikan tujuan proses, seperti mencoba empat aplikasi belajar online satu semester; dua semester berarti delapan aplikasi pembelajaran.

Dalam tiap semester, bisa diperjelas lagi, misalkan dalam satu kuartal fokus menggunakan satu aplikasi pembelajaran.

Bagaimana, menarik bukan? Berdasarkan penjelasan di atas, kita dapat melihat bagaimana tujuan-tujuan ini dapat membantu sebuah kelas virtual dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien.

Tidak mempunyai tujuan dan mempunyai tujuan yang tidak jelas sama buruknya. Seorang guru harus dapat membuat tujuan yang jelas dan tersegmentasi. Semoga bermanfaat ya. Jangan lupa juga bagikan kepada rekan-rekan guru lain yang membutuhkan ya.***

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x