Jokowi Resmikan Bendungan Napun Gete Senilai 880 Miliar

24 Februari 2021, 12:29 WIB
Presiden Jokowi ketika meresmikan Bendungan Napun Gete, Kabupaten Sikka, Provinsi NTT /ARAHKATA/Foto : Kurniawan/Penrem

ARAHKATA – Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) juga meresmikan bendungan yang dibangun dengan anggaran Rp 880 miliar di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada, 23 Februari 2021.

Dilansir Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia dalam laman setneg.go.id. Bendungan tersebut bernama Bendungan Napun Gete yang merupakan salah satu dari tujuh bendungan yang dibangun telah siap di operasikan.

Presiden Jokowi mengatakan bahwa dalam tiap kunjungannya ke NTT, satu hal yang selalu dimintakan ialah mengenai pembangunan bendungan. Namun, Presiden amat memahami hal itu karena memang kunci kemakmuran NTT terletak pada bagaimana pengairan mampu dialirkan ke persawahan dan peternakan setempat melalui bendungan-bendungan yang ada.

Baca Juga: Jokowi Bangun Lumbung Pangan di Sumba Tengah

"Saya sudah tidak bisa menghitung lagi berapa kali saya datang ke NTT. Setiap saya datang ke NTT, awal-awal, selalu yang diminta adalah bendungan. Permintaan itu adalah betul. Jangan minta yang lain-lain karena kunci kemakmuran di NTT ini adalah air. Begitu ada air, semua bisa ditanam, tanaman tumbuh, buahnya diambil, daunnya bisa dipakai untuk peternakan karena di NTT ini juga sangat bagus untuk sektor peternakan," ujarnya saat menyampaikan sambutan peresmian.

Saat ini tiga bendungan telah selesai pembangunannya diantaranya Raknamo di Kupang Tahun 2018 dan Rotiklot di Belu Tahun 2019 disusul dengan Bendungan Napun Gete Tahun 2021.

"Tinggal empat dalam proses. Tapi tadi pagi Gubernur menyampaikan pada saya minta tambahan dua lagi. Padahal provinsi yang lain paling banyak itu dua atau satu. Tapi yang memang di sini bendungan sangat dibutuhkan," imbuh Presiden.

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Tukul Pacitan Jawa Timur

Salah satu program prioritas pemerintah dan termasuk dalam proyek strategis nasional berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020 adalah Bendungan Napun Gete yang telah diresmikan Presiden Jokowi dan memiliki kapasitas tamping hingga 11,22 juta meter kubik dengan luas genangan mencapai 99,78 hektar.

Dibangun mulai Desember 2016, bendungan ini memiliki manfaat untuk pengairan irigasi bagi kurang lebih 300 hektar sawah di sekitarnya. Selain itu, Bendungan Napun Gete juga dapat memberikan suplai air baku sebanyak 214 liter per detik bagi dua per tiga penduduk Kabupaten Sikka dan berpotensi menghasilkan daya listrik sebesar 0,1 megawatt.

Presiden Jokowi sangat berharap agar bendungan-bendungan yang dibangun di Provinsi NTT ini benar-benar dapat memacu produktivitas sektor pertanian dan peternakan NTT sekaligus menjadikan NTT untuk terlepas dari statusnya sebagai provinsi yang masih tertinggal.

"Kalau nanti satu per satu bendungan selesai, insyaallah dengan gubernur dan wakil gubernur yang baik, dengan bupati dan wakil bupati yang baik, memimpin rakyatnya, menggiring semuanya untuk produktif, saya yakin tidak lama lagi NTT akan makmur dan tidak menjadi provinsi yang kategorinya kalau di negara kita masih pada kondisi yang kurang," ucapnya.

Sementara itu, dalam kunjungan Presiden Jokowi , Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diongo mewakili warga setempat menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo. Menurutnya, pembangunan bendungan di provinsi tersebut merupakan salah satu bentuk kehadiran pemerintah pusat untuk memenuhi hak-hak dasar masyarakat.

"Ini adalah mahakarya yang dipersembahkan oleh Bapak Presiden kepada kami dalam upaya penanganan hak-hak dasar masyarakat. Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Sikka dari hati yang tulus menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya untuk Bapak Presiden," ujarnya.

Baca Juga: Selain Pulau Komodo, Ini Keindahan Pantai Mulut Seribu di NTT

Bupati Sikka juga menjanjikan bahwa dengan kehadiran Bendungan Napun Gete ini baik Pemerintah Kabupaten Sikka maupun masyarakatnya akan lebih giat dan produktif untuk dapat menggalakkan indeks pertanaman dari yang semula satu kali tanam dalam tiap tahunnya menjadi tiga kali tanam sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional.

"Dengan terbangunnya bendungan ini, pemerintah dan masyarakat Kabupaten Sikka akan lebih giat menggalakkan indeks pertanaman dari 100 menjadi 300 atau tanam tiga kali dalam satu tahun untuk meningkatkan produktivitas pertanian dalam mendukung ketahanan pangan dan pemulihan ekonomi nasional," tuturnya.

Hadir dalam acara peresmian tersebut di antaranya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, dan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo.***

Editor: Agnes Aflianto

Tags

Terkini

Terpopuler