ARAHKATA - Kota Depok Jawa Barat semakin bersiap mewujudkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Setidaknya, sebanyak 3.300 orang tenaga pendidik dilakukan vaksinasi Covid-19 hingga April 2021.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Depok Mohamad Thamrin nyatakan proses vaksinasi Covid-19 kepada ribuan tenaga pendidik tengah dilakukan pihaknya.
"Vaksinasi untuk tenaga pendidik ini guna mendukung persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Juli 2021," kata Thamrin, Selasa 20 April 2021.
Baca Juga: Buronan Kejaksaan Tinggi Medan Ditangkap di Depok
Thamrin menjelaskan vaksinasi Covid-19 ini meliputi guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Dikatakan Thamrin, pihaknya mendapat kuota sebanyak 3.000 vaksin dari Dinas Kesehatan (Dinkes), namun belum lama ini mendapat tambahan lagi sebanyak 300 vaksin.
"Jadi, total kuota vaksin untuk guru yang sudah kami terima sebanyak 3.300," ujarnya.
Baca Juga: Warga Depok jadi Korban Begal Bercelurit, Satu Motor Raib
Thamrin juga mengusulkan agar vaksinasi bagi guru dilakukan di lokasi tersendiri. Tujuanya mempercepat proses vaksinasi karena mereka masih harus kembali mengajar selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
"Kalau bisa jangan di rumah sakit, bisa buat titik vaksin untuk guru di sekolah saja. Nantinya dibuat per wilayah, seperti wilayah barat, timur, dan tengah," katanya.
Sebelumnya, Thamrin juga akui jika sesiapan Disdik Depok mengelar PTM sudah siap. Kesiapanya bahkan telah capai 100 persen.
Baca Juga: Buat Terobosan, PPDI Kota Depok Dirikan Koperasi dan Aplikasi Sahabat Disabilitas
Pihak Disdik, tenaga pengajar dan para siswa kini hanya menanti persetujuan dari tim gugus tugas Covid-19 Depok.
"Sebenarnya kesiapan kami dari dinas sudah 100 persen. Bahkan sejak Januari 2021 kami sudah siap, hanya saja saat itu Depok masih zona merah," jelas Thamrin, (10/3) lalu.
Sementara, kesiapan pihak Disdik Depok lakukan PTM dilandasi SKB empat Menteri pada 20 Nopember 2020 tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran pada tahun ajaran 2020/2021 dan tahun akademik 2020/2021 dimasa pandemi Covid-19.***