Pendiri Komunitas Ngobrol Pintar Mengaku Bangga Punya Bupati dan Wabup Deno-Madur

- 25 November 2020, 17:10 WIB
Dr. Yustina Ndung
Dr. Yustina Ndung / YouTube Channel Media Deno-Madur/Yohannes Marto/Foto: YouTube Channel Media Deno-Madur/Yohannes Marto

Dalam video berdurasi 16 menit 21 detik itu, Yustina Ndung menjelaskan persepsi yang dimaksudkan adalah, pertama, terkait sikap yang meragukan 16 penghargaan yang dialamatkan kepada paslon Deno-Madur oleh pemerintah.

Yustina menjelaskan bahwa untuk mendapatkan sejumlah penghargaan itu bukanlah perkara mudah, “Ada sekian indikator, ada sekian tolak ukur, ada sekian pertimbangan-timbangan yang diberikan oleh pemerintah untuk bisa mengeluarkan sebuah penghargaan,” jelasnya.

Baca Juga: Turun Langsung di Medan, AHY: Kalahkan Mantu Jokowi!

Sejumlah penghargaan itu hanya dikeluarkan oleh pemerintah sebagai pihak yang berwenang.

Karena itu, Yustina menegaskan bahwa jika ada pihak yang tidak mengakui penghargaan itu berarti ikut melecehkan lembaga pemerintah. Karena penghargaan itu diberikan oleh pemerintah pusat kepada Pemda Manggarai pada masa kepemimpin Deno-Madur. Alumni PMKRI Cabang Ruteng itu menambahkan penghargaan yang diperolah Pemda Manggarai itu merupakan bukti keberhasilan berkad kinerja baik Deno-Madur selama 5 tahun.

“Jangan lupa itu. Sehingga kepada saudara-saudara saya yang mungkin selama ini menyampaikan berita demikian. Jangan lupa, kalian sedang melecehkan pemerintah Indonesia yang memberikan penghargaan itu kepada Deno-Madur,” tegasnya.

Baca Juga: P2G Sampaikan Tujuh Pekerjaan Besar Menteri Nadiem Terkait Guru Indonesia

Cara pandang salah kedua menurut Yustina, adalah terkait pernyataan gagal yang diwacanakan oleh mantan Sekretasris Daerah Manggarai, “Yang kedua, ada lagi yang mengatakan kalau pemerintah Deno-Madur gagal. Dan itu kemukakan oleh seorang mantan Sekretaris Daerah. Saya kaget luar biasa. Saya kaget sehingga saya tulis di media sosial. Saya kaget karena pernyataan ini disampaikan oleh mantan Sekda. Karena saya tahu teorinya dan saya ajar tentang itu bahwa Sekda adalah pimpinan tertinggi birokrasi. Ada dua jabatan, jabatan politik dan jabatan karir. Sekda adalah bagian yang tidak terpisahkan dari pemerintah daerah,” tegasnya.

Cara pandang salah ketiga yang dikritik Yustina adalah terkait pernyataan bahwa Deno-Madur tidak berbuat. Menurunya, peryataan tersebut justru tidak sesuai dengan kondisi kemajuan daerah Manggarai, “Saya, kalau orang mengatakan kapan keliling Manggarai, saya tidak beritahu tapi saya adalah orang yang tukang jalan keliling Manggarai. Kemarin saya ada di Satarmese tanggal 20 dan 21. Saya tempuh begitu cepat. Jalan sudah bagus sampai di pelosok-pelosok, yang dulu 2010, 2015, saya setengah mati menempuh tempat itu. Kemarin dengan begitu cepat dan begitu lancar, mobil kecilpun bisa sampai di kampung-kampung,” ujarnya.

Dalam video di akun YouTube Media Deno-Madur itu, Yustina menjelaskan bahwa frame “gagal dan “tidak berbuat” yang ditujukan kepada paslon Deno-Madur terkesan dipolitisir untuk kepentingan Pilkada. Karena itu, Yustina meminta semua pihak agar bersikap jujur, amanah, sportif, berjiwa besar dan memiliki keteladanan rendah hati dalam menyikapi dinamika Pilkada Manggarai, “Siapapun kalau diberikan dua periode dia akan lanjutkan dan habiskan, tuntaskan semua itu,” tambahnya.

Halaman:

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x