Ini Penjelasan KPU Manggarai Terkait Penghadangan Logistik Pilkada oleh Timses H2N

- 9 Desember 2020, 02:24 WIB
Ketua KPU Kabupaten Manggarai diwawancara wartawan usai debat
Ketua KPU Kabupaten Manggarai diwawancara wartawan usai debat /photo : floressmart

ARAHKATA - Detik-detik terakhir pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Kabupaten Manggarai tahun 2020, masyarakat dihebohkan dengan oleh rekaman video penghadangan logistik Pilkada di wilayah Desa Welu, Kecamatan Cibal, pada hari Selasa 8 Desember 2020, sekitar Pukul 22:30 WITA.

Rekaman video amatir berdurasi 3 menit 27 detik tersebut menayangkan sejumlah oknum warga berpapasan dengan petugas distribusi logistik Pilkada. Warga menanyakan proses pendistribusian logistik yang diduga tanpa pengawalan ketat aparat kepolisian.

Selain itu, warga juga menyoalkan mobil Bumdes desa setempat yang dipakai para petugas untuk mendistribusikan logistik Pilkada ke salah satu titik Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Baca Juga: Miris, Jatim Tak Miliki Tempat Pengelolaan Sampah

Ketika dikonfirmasi terkait peristiwa itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Manggarai Thomas Aquino Hartono memastikan proses distribusi logistik Pilkada dilaksanakan dengan pengawasan ketat aparat kepolisian. Ketua KPU menjelaskan bahwa distribusi logistik Pilkada tidak seperti yang narasikan oleh oknum dalam video viral itu.

“Apapun yang ada dalam itu video kita bisa klarifikasi intinya pendropingan logistik dari Kabupaten ke Kecamatan itu dikawal oleh kepolisian, dari Kecamatan sampai ke Desa juga dikawal oleh kepolisian, begitu juga dari Desa ke TPS juga dikawal oleh kepolisian. Narasi dalam video itu tidak seperti yang dipikirkan,” jelas Thomas Aquino Hartono via WhatsApp, selasa malam.

Thomas menerangkan, “Jumlah TPS di Kabupaten Manggarai 696 TTS. Video itu adalah video pendropingan dari Desa ke TPS. Jadi seperti itu penjelasannya,” tambahnya.

Baca Juga: Tak Ada Pilkada, Jakarta 9 Desember Tetap Libur

Dikonfirmasi terpisah, Koordinator Divisi (Kordiv) Penanganan Pelanggaran, Penindakan, dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kabupaten Manggarai Fortunatus Hamsah Manah menegaskan bahwa proses distribusi Logistik Pilkada dilaksanakan dengan pengkawalan ketat pihak kepolisian, “Sampai di titik TPS,” tegasnya.

“Yang pasti Pengawas Desa dan Panwascam kawal ketat sampai TPS. Dan logistik sudah selamat sampai TPS. Kami pastikan dibawah pengawalan ketat kami. Soal pengawalan pihak kepolisian sebaiknya tanya pak Kapolres,”

Terkait video yang viral di media sosial, Fortunatus Hamsah Manah menerangkan bahwa pihaknya belum bisa memastikan identitas oknum atau lelompok pelaku penghadangan di Desa Welu Kecamatan cabal itu, “Kami belum bisa pastikan identitas kelompok tersebut,” tegasnya.

Baca Juga: Desakan Transparansi dan Pembentukan Tim Independen Menguat

Informasi yang dihimpun, diketahui salah seorang warga pelaku pengadangan Logistik Pilkada di Des Welu Kecamatan Cibal itu atas nama Stanislaus E. Weot. Pria yang berprofesi sebagai guru komite salah satu sekolah di Kecamatan Cibal itu adalah anggota Tim Sukses Paslon Cabup/Cawabup Herybertus Nabit-Heribertus Ngabut alias paket Hery-Heri alias H2N.

"Kedua, kenapa mobil Bumdes ini menjadi alat untuk kemudian angkut logistik tentang pemilu. Tidak ada anggaran kah? Itu pertanyaannya. Harus jelaskan tentang itu,” ungkap Stanislaus.

Stanis pun mengaku tidak menghadang mobil logisitik Pilkada. Ia mengaku hanya untuk memastikan proses distribusi logistik bisa sampai di tempat tujuan. Dalam rekaman video itu, Stanis mengatakan akan bertanggungjawab atas kelakuanya itu.

Baca Juga: Bupati Sinjai Andi Seto Asapa Terkonfirmasi Positif Covid-19

"Saya yang bertanggungjawab tentang ini barang, yang lain tidak usah bicara! Supaya tidak salah keluar informasinya. Tidak ada penghadangan. Saya tegaskan, tidak ada. Jangan sampai salah lagi," tegasnya.

Dikutip Arahkata.com dari media Tajukflores.com, Selasa 8 Desember 2020, Kapolsek Cibal, Ipda Heribertus Edot membenarkan adanya peristiwa penghadangan logistik Pilkada.

"Jadi kita sudah ke lokasi dengan Pak Camat. Memang ada terjadi hal seperti itu," kata Ipda Heribertus.

Baca Juga: BMKG Prediksi Hujan Masih Mengguyur Jakarta Hari ini Selasa, 8 Desember 2020

Ipda Heribertus menjelaskan bahwa peritiwa itu terjadi kerena kesalahpahaman. Kapolsek Cibal itu menepis tudingan oknum Tim Sukses Paslon Cabup/Cawabup Stanislaus E. Weot yang menyatakan bahwa distribusi logistik Pilkada tanpa pengawalan pihak Kepolisian.

"Tapi sebenarnya petugas itu ada, hanya mungkin karena tidak tahu jalan, agak ketinggalan sedikit di belakang. Dan waktu saya ke TKP dengan Pak Camat dan Panwas juga, saya ketemukan saya punya anggota (dengan warga penghadang)," jelas Ipda Heribertus.

Kejadian di TKP saat itu berlangsung kondusif pihak kepolisian Polsek Cibal memberi pemahaman kepada warga, sehingga proses distribusi logistik akhirnya dilanjutkan dengan pengawalan kepolisian.

Baca Juga: Anggota DPR RI Ansy Lema Polisikan Akun FB Mabar Propgres di Manggarai Barat

"Begitu sampai di lokasi, saya bilang, ini hajatan nasional, tidak ada penghadangan, tolong dikasih jalan. Dan anggota Polres langsung kawal," kata Ipda Heribertus.

Ipda Heribertus juga memastikan jika logistik yang diangkut mobil milik Bumdes Welu dalam kondisi baik, "Saya dengan Pak camat sudah periksa itu tadi, sama sekali tidak ada (kerusakan)," katanya.***

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah