Network
ARAHKATA - Salah satu tugas dari seorang polisi ialah menjadi pengayom di tengah masyarakat. Hal itu sesuai dengan tugas pokok kepolisian yang tertuang di UU No 2 tahun 2002 pasal 13. Menjadi pengayom berarti seorang polisi harus bisa menjadi contoh baik di tengah masyarakat.
Hal itu juga yang dilakukan seorang polisi di Gorontalo bernama Bripka Suparno Hamza. Polisi yang betugas di Kanit Binmas Polsek Bongomeme Polres Gorontalo ini melakukan terobosan sangat positif dan patut ditiru. Bripka Suparno mengubah tempat maksiat menjadi masjid.
Dikutip dari tribratanews, Jumat 8 Januari 2021, tanah yang di gunakan untuk membangun masjid ini diketahui sebelumnya merupakan lokasi yang biasa digunakan masyarakat sebagai cafe untuk karaoke, mengkonsumsi miras bahkan juga tempat esek esek. Beberapa kali bahkan ia dan istrinya menemukan pakaian dalam wanita di tempat tersebut.
Baca Juga: Dukung Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, Polri Terbitkan Surat Telegram
Sangat prihatin dengan kondisi tersebut, Bripka Suparno pun berinisiatif membangun masjid di tanah tempat maksiat tersebut. Tujuannya tentu saja untuk menekan angka kriminalitas dan membuat warga sekitar bisa beribadah.
Butuh waktu 8 bulan untuk Bripka Suparno merealisasikan keinginannya tersebut. Warga setempat pun sempat sangsi niat baik Bripka Suparno bisa terwujud. Hal ini lantaran banyaknya anak muda dan orang tua yang dalam kesehariannya berjudi dan mengkonsumsi miras.
“Oleh sebab itu, secara perlahan dan persuasif saya menyampaikan kepada masyarkat sekitar tentang keinginanan saya untuk membangun dan mendirikan masjid di lokasi tersebut,” kata Bripka Suparno.
Baca Juga: Ramai Trending #AniesGubernurGagal vs #AniesJuaraLagi, Ada Apa?
Lantas dari mana biaya untuk membangun masjid tersebut? Tanpa berpikir panjang, Bripka Suparno mengaku bahwa biaya untuk pembangaun masjid tersebut berasal dari dana yang ia sisihkan dari gajinya.
