Legislator Ini Heran Covid-19 Banyak Menyerang Daerah Mataraman

- 28 Januari 2021, 19:19 WIB
Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Anik Maslachah
Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Anik Maslachah /Adi/Arahkata.com

ARAHKATA - Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Anik Maslachah mengaku heran Covid-19 banyak menyerang daerah Mataraman yang saat ini masih menjadi zona merah. Jika dibandingkan daerah metropolis masuk zona orange.

Berdasarkan data yang dihimpun di infocovid-19, per Kamis 28 Januari 2021, yang terkonfirmasi positif covid-19 di Mataraman adalah Kota Blitar sebanyak 1474 orang, Kota Madiun 1018, Kabupaten Madiun 918 orang, Ponorogo 1938 orang, Trenggalek 2033 orang, orang, Blitar 3427 orang, dan Magetan 1769 orang,

Anik menyebut daerah Mataraman yang zona merah masyarakatnya banyak pekerja berat seperti halnya petani, dan jumlah penduduknya tidak padat sehingga tidak sering terjadi kerumunan.

Baca Juga: Nunuk Peracik Bumbu Mie Instan Meninggal Dunia

"Di sana mayoritas masyarakat sebagai petani yang tentu kerja otot lebih banyak, kerumunan tidak begitu banyak karena penduduknya tidak padat, bekerjanya banyak di ladang pertanian sehingga harusnya lebih sehat. Tapi kenapa faktanya lebih tinggi (jumlah covid-19)," kata Anik, di Surabaya, Kamis 28 Januari 2021.

Politisi asal PKB itu membeberkan Mataraman menjadi zona merah disinyalir akibat faktor wilayah dataran tinggi, curah hujan tinggi sehingga membuat virus bertambah banyak.

Anik mengaku Mataraman menjadi zona merah karena masyarakat tidak menerapkan protokol kesehatan. Hak itu dirasakan sendiri oleh Anik saat takziah di salah satu daerah Mataraman. Dimana masyarakat mayoritas tidak memakai masker dan menjaga jarak saat menghadiri acara.

Baca Juga: Kemenkes Beri Izin Seluruh Rumah Sakit Buka Pelayanan Untuk Pasien Covid-19

"Yang pasti pengamatan saya saat takziah di blok barat (Mataraman), mereka merasa bukan new normal lagi, tetapi sudah normal. Namanya masker tidak ada, namanya jaga jarak tidak ada. Padahal ini sangat penting," ungkapnya.

Anik lantas membandingkan dengan daerah metropolis. Seperti Surabaya, Sidoarjo, Gresik dan Malang. Padahal keempat daerah banyak penduduk dan banyak kerumunan. Namun tidak masuk zona merah.

Mantan wakil ketua DPRD Sidoarjo itu menegaskan, meskipun daerah metropolis kesadaran masyarakat untuk menerapkan 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan) sudah bagus.

Baca Juga: Anggota Komisi X DPR Sebut Sandiaga Uno Harus Sadar Diri, Kenapa?

"Tinggal Pemerintah lebih spesifik memberikan motivasi, pembinaan kepada masyarakat pinggiran yang menjari zona agar lebih di intensifkan. Tentu kesadaran masyarakat harus ada karena mortalitas, angka kematian semakin naik," paparnya.

Anik meminta masyarakat agar tidak meremehkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tahap kedua. Mengingat angka kematian terus naik, sementara tingkat kesembuhan tetap.

"PPKM sebenarnya bagus karena Surabaya Sidoarjo, Gresik, dan Malang masuk zona orange. Artinya ada sisi manfaatnya," pungkasnya.***

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah