Di sisi lain, Menristek Bambang Brodjonegoro menyebut seiring berjalannya waktu, GeNose yang menggunakan artificial intelligent (AI) akan semakin akurat. Ia memastikan alat ini sebagai alat skrining dan bukan sebagai alat pengganti PCR Test.
"GeNose sudah diuji validasinya dengan 2.000 sampel dan akurasinya sudah 90 persen. Semakin banyak dipakai alat ini akan semakin akurat karena akan selalu di update oleh tim dari UGM," tukas Bambang***