Network
ARAHKATA - Kesehatan Indonesia Raya (Kesira) Jawa Timur meminta distribusi vaksin agar berbasis kecamatan dengan melibatkan semua unsur fasilitas kesehatan (Faskes). Dengan begitu, seseorang yang akan divaksin mudah mengaksesnya.
Untuk diketahui, vaksinasi tahap pertama Pemerintah memprioritaskan untuk tenaga kesehatan, Forum komunikasi pimpinan daerah (kepala daerah, kapolda, Pangdam, kepala Kejaksaan Tinggi, Pangkoarmada)
Ketua Kesira Jatim, dr Benyamin Kristianto, MARS mengatakan, dirinya mengapresiasi vaksinasi tahap pertama juga memprioritaskan tenaga kesehatan diberi prioritas karena garda terdepan dalam menangani COVID-19.
Baca Juga: Ribuan Peserta BPJS Kesehatan Gratis di Sinjai Dinonaktifkan
Benyamin mengaku informasi yang didapatkan, vaksin kadang-kadang ditakuti sehingga ada sebagian masyarakat yang mau divaksin dan yang takut. Padahal dia menilai vaksin sinovac aman, dan yang penting kondisi Sehat.
"Hanya ada persyaratan tidak boleh darah tinggi, dan diabetes. Tapi dari persatuan penyakit dalam yang penting tensi terkontrol, gula (diabetes) terkontrol tidak ada masalah. Jadi tidak perlu ditakutkan," tuturnya, dikonfirmasi, Jumat 5 Februari 2021.
Pria yang juga anggota Komisi E DPRD Jatim itu menegaskan, banyak tenaga kesehatan kesulitan mengakses vaksinasi tidak berbasis kecamatan atau tempat layanan kesehatan yang terdekat.
Baca Juga: Melanggar Prokes, Polda Metro Jaya Menutup Sementara 599 Restoran
"Jadi perawatnya harus divaksin di tempat jauh. Itu tidak tepat, dan tidak efisien. Jadi kerja dimana ya divaksin disitu biar tidak menganggu aktivitasnya," ujarnya.
Benyamin menegaskan, vaksinasi tidak harus ke klinik atau rumah sakit lain. Padahal data bisa dilakukan di klinik atau rumah sakitnya masing-masing sehingga tenaga kesehatan mengaksesnya mudah.
