Covid-19 Makin Meresahkan, WHO Desak Produksi Vaksin Massal

- 6 Februari 2021, 21:48 WIB
Lambang WHO.
Lambang WHO. //Pixabay/Padrinan

 

ARAHKATA – Covid-19 makin meresahkan, termasuk dengan munculnya varian baru. Laporan terkini, Sabtu 6 Februari 2021, menyebutkan, jumlah kasus di dunia lebih dari 105 juta.

Direktur jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan vaksin harus siap edar ke seluruh berbagai negara di dunia. Dia nendapatkan laporan, vaksin Covid-19 siap pakaisebagian besar hanya diberikan ke 10 negara kaya.

Melihat fakta tersebut, dia mendorong produsen vaksin untuk memproduksi massal.

Baca Juga: 22 WNI Tewas di Kapal Tiongkok, BP23: Jokowi Bicaralah, Ini Soal Kemanusiaan!

Dia menyarankan pembuat vaksin mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan pasokan, termasuk mengeluarkan lisensi non-eksklusif untuk memungkinkan produsen lain memproduksi vaksin Covid-19, diwartakan South China Morning Post.

Dia senang vaksinasi mulai berjakan. Namun dia juga prihatin karena lebih dari tiga perempat vaksin telah diberikan hanya di 10 negara kaya.

“Beberapa negara telah memvaksinasi sebagian besar penduduknya yang berisiko lebih rendah terkena penyakit parah atau kematian,” katanya, tanpa memberikan contoh spesifik. Pada saat yang sama, “hampir 130 negara, dengan 2,5 miliar orang, belum memberikan dosis tunggal”, katanya.

Baca Juga: Sakit Hati Menjadi Sebab Kristina Bakar Suami

Program Covax yang didukung WHO, yang bertujuan untuk memastikan akses yang adil di seluruh dunia. Diharapkan untuk mulai mengirimkan vaksin Covid-19 akhir bulan ini.

Namun sementara itu, distribusi vaksin yang tidak merata membuat kemajuan yang dibuat untuk melawan pandemi berisiko. Hal itu berdampak pada penyebaran Covid-19 yang makin luas.

"Jika kita tidak menekan virus di mana-mana, kita bisa kembali ke titik awal, ”katanya.

Baca Juga: Semarang Banjir, Netizen: Stay Safe untuk Semua! 

Dia mendesak negara-negara untuk "berbagi vaksin Covis-19 setelah mereka selesai memvaksinasi petugas kesehatan dan orang tua". Di saat yang sama, kata dia, produsen vaksin juga punya tanggung jawab untuk berbuat lebih banyak.

Ada kebutuhan mendesak yaitu meningkatan produksi secara besar-besaran. Apabila itu sudah berjalan, angka Covid-19 kemungkinan besar bisa menurun.***

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x