Network
ARAHKATA – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Krisyanto curhat menjadi korban banjir sekaligus bersimpati dengan nasib Warga DKI Jakarta.
Dia menyesalkan bahwa banjir tahun ini lebih tidak terkendali dibandingkan banjir saat 2013 sampai 2017 lalu , yang dinilai pemerintah daerahnya cepat tanggap mengatasi banjir.
“Pokoknya kerugian banyak. Jadi saya bisa merakan betapa susahnya warga Jakarta yang sering terdampak banjir. Untuk itu, kalau saya mengkritik Pak Anies Baswedan itu karena bagian tanggungjawab pemimpin guna mengatasi banjir. Buktinya Pak Basuki Tjahaja Purnama, Menteri PUPR pun sampai marah-marah karena betapa sulitnya bekerjasama dengan pemimpin tersebut,” kata Hasto Krisyanto kepada wartawan, Minggu, 21 Februari 2021.
Baca Juga: Ada 2.576 Personil TNI-Polri Bantu Banjir Ibukota
Di hadapan media, Hasto menerangkan saat-saat krusial ia diberitahu bahwa akan ada banjir besar di area tempat tinggalnya di Villa Kartini, Bekasi, Jawa Barat terbilang kawasan yang sering mengalami luapan Sungai Ciliwung.
Kejadian akan adanya musibah banjir di rumahnya itu ditandai dengan bunyi alarm banjir pada Sabtu dini hari.
“Saya langsung mengungsi waktu alarm banjir berbunyi sekitar Pukul 02.30 WIB. Sabtu, Dini hari saya langsung menyetir mobil ke kantor Menteng. Karena mau mempersiapkan agenda-agenda gerakan penghijuaan dan pembersihan sungai,” kata Hasto Kristiyanto kepada wartawan, Minggu, 21 Februari 2021.
Baca Juga: Anies Baswedan Sebut Ada 200 RT Terdampak Banjir
Hasto menceritakan alasannya mengungsi, sebelum guyuran hujan menambah volume banjir di rumahnya. Salah satunya ketakutan dirinya sekeluarga dengan hewan melata yang mungkin saja terbawa oleh arus air banjir.
