Pilpres Sudah Berakhir Lama, Pendukung Prabowo-Sandi Ogah Divaksin Corona

- 21 Februari 2021, 20:27 WIB
Ilustrasi vaksin Corona.
Ilustrasi vaksin Corona. /Pixabay/kitzD66/

ARAHKATA - Pilpres 2019 sudah berakhir sejak lama. Rival Joko Widodo-Ma'ruf Amin yaitu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bahkan sudah merapatkan barisan ke pemerintah. Namun, efek pertarungannya masih terasa hingga saat ini.

Survei Indikator menyebut, pendukung Prabowo-Sandi di Pilpres 2019 lebih banyak yang tidak bersedia divaksin ketimbang pendukungnya Jokowi-Amin.

Direktur Eksekutif Iindikator, Burhanuddin Muhtadi menjelaskan,para pendukung Prabowo-Sandi enggan divaksin lantaran masih ada kekhawatiran di benaknya terkait apakah vaksin mempunyai efek samping atau tidak.

Baca Juga: Perjalanan KA Jarak Jauh Dibatalkan, Penumpang Bisa Refund Tiket 100 Persen

Selain itu, mereka juga masih mempertanyakan bagaimana efektifitas dari vaksin itu sendiri. Apakah benar vaksin dapat mencegah penularan virus corona atau tidak.

"Pendukung Prabowo-Sandi di 2019 cenderung tidak percaya terhadap efektifitas vaksin ketimbang pendukung Pak Jokowi," ujarnya dalam sebuah diskusi publik bertajuk 'Siapa Enggan Divaksin' yang digelar secara daring pada Minggu, 21 Februari 2021.

Kata Burhanuddin, dari survei tersebut dapat disimpulkan, problem vaksin bukan hanya soal teknis kesehatan semata. Tapi juga problem politik, psikologis dan struktur ekonomi sosial.

Baca Juga: Mau Tau Industri Mamin yang Paling Laku di Pandemi covid-19?

"Ini saran saya kepada pemerintah yang diblow-up jangan hanya pak Jokowi, tapi juga Pak Prabowo, Sandi, divaksin secara ramai. Bisa juga Pak Anies misalnya yang kita tahu pendukungnya beliau beririsan dengan pendukungnya Prabowo-Sandi," katanya menyarankan.

Berdasarkan etnik, masyarakat di luar suku jawa seperti suku sunda lebih banyak menolak untuk divaksin. Berdasarkan geografi, masyarakat yang lebih banyak menolak divaksin adalah masyarakat yang berada di desa.

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah