Jokowi-Raffi Tak Mampu Tingkatkan Kesediaan Masyarakat untuk Divaksin

- 21 Februari 2021, 16:46 WIB
Presiden Jokowi saat divaksin corona
Presiden Jokowi saat divaksin corona /Instagram/@jokowi

ARAHKATA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan aktor Raffi Ahmad menjadi orang pertama yang mendapatkan suntikan vaksin corona. Namun, hal itu ternyata tidak mempengaruhi tingkat kesediaan masyarakat Indonesia untuk mendapatkan vaksin corona.

Survei Indikator yang dilakukan pada Februari 2021 menyebut, 91,3 persen masyarakat Indonesia sudah tahu bahwa pemerintah telah memulai program vaksinasi corona.

Dari jumlah tersebut, hanya 54,2 persen yang menyatakan bersedia. Sementara 41 persen lainnya menyatakan tidak bersedia menerima suntikan vaksin corona.

Direktur Eksekutif INDIKATOR, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, angka tersebut masih sangat tinggi, jika dibandingkan dengan hasil survei INDIKATOR pada Desember 2020 lalu.

Baca Juga: Hindari Pelecehan Seksual Terhadap Anak dengan Lakukan Cara Berikut!

"Survei kami di bulan Desember, yang tidak bersedia divaksin 43 persen. Ini artinya, Presiden Jokowi dan Raffi Ahmad hanya bisa berhasil menurunkan dua persen," ujarnya dalam sebuah diskusi publik bertajuk 'Siapa Enggan Divaksin?' yang digelar secara daring pada Minggu, 21 Februari 2021.

Kata Burhanuddin alasan mereka tidak bersedia divaksin pun beragam. Pertama, alasan efek samping vaksi yang belum dapat dipastikan.

Kedua, tingkat efektivitas dari vaksin itu sendiri. Seperti yang terjadi pada Bupati Sleman, Sri Purnomo beberapa waktu lalu. Di mana, usai divaksin, dia justru dinyatakan positif covid-19.

Ketiga, mereka merasa sehat sehingga tidak memerlukan vaksin corona. Keempat, masih ada warga yang beranggapan bahwa vaksin corona berbayar.

Baca Juga: Blak-Blakan! Ini Klarifikasi Ayus soal Perselingkuhannya dengan Nissa Sabyan

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x