ARAHKATA - Sebagai wilayah penyangga Ibukota Jakarta, Depok sebagai salah satu kawasan resapan air yang baik dengan jumlah situ terbanyak di Jawa Barat.
Ironisnya, dari sekitar 28 situ yang ada di Depok, dua lahan situ diantaranya terancam tak lagi berfungsi maksimal sebagai resapan dan penampungan air lantaran diketahui kini telah terjadi sedimentasi dan berdiri bangunan komersial.
Ketua Forum Komunikasi Semesta (Fokus) Afifah Alia mengatakan jika keberadaan situ-situ di kota Depok merupakan salah satu ciri khas yang dimiliki kota.
Baca Juga: Tingkatkan Etos Kerja, Pegawai RSUD Sinjai Tandatangani Pakta Integritas
"Terjadinya pengurukan bahkan bangunan pribadi harus ditinjau kembali, karena merusak situ sama artinya merusak kota," ucap Afifah kepada ARAHKATA 4 Maret 2021.
Dia menilai pengabaian sedimentasi ini dinilai bisa jadi salah satu faktor yang menyebabkan situ berubah menjadi sebidang lahan dan mengganggu ekosistem.
Kondisi alih fungsi lahan kedua situ tersebut kini telah diketahui pihak Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) pasca dilakukan tinjauan pada Situ Pengarengan dan Situ Jemblung Harjamukti, Depok.
Baca Juga: Bareskrim Polri Siap Hentikan Penyidikan Kasus 6 Laskar FPI
"Kita kesini atas dasar perintah pimpinan dan ternyata benar saja, sudah terjadi pengurugan di dua Situ ini,” kata petugas Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pelayanan Sumber Daya Air Jawa Barat Kosasih di Depok, 2 Maret 2021.
Kosasih juga pertanyakan soal kegiatan pengurukan dan berdirinya bangunan di lahan situ tersebut.