MUI Pastikan Aliran Hakekok Balakasuta Bukan Aliran Islam.

- 13 Maret 2021, 23:07 WIB
Aliran Hakekok Balakasuta di Pandeglang.
Aliran Hakekok Balakasuta di Pandeglang. /ARAHKATA/dok. Kemenag

Penemuan pertama kali pada tahun 2004 silam dan kasus kedua pada tahun 2005 lampau. Namun pada dua kasus tersebut, diakui MUI pihaknya langsung mengedukasi sejumlah orang aliran sesat itu untuk diberikan pemahaman soal aturan beragama islam yang benar.

"Kalau dulu juga sudah ada tahun 2004 dan 2005. Di tahun 2009 ada padepokan yang dibakar kalau tidak salah. Sudah diamankan polisi kemudian kita dampingi kita bina lagi bagaimana aturan beragama dalam islam. Mau mazhab manapun tidak ada aturan mandi telanjang dengan bukan muhrimnya. Itu dosa. Itu haram hukumnya. Kalau mau diampuni dosa-dosanya sholat taubat dan 5 waktu jangan lepas itu saja tidak usah mandi-mandian lah," tutur Anwar Abbas.

Anwar menambahkan sebelum fenomena mandi bersama secara telanjang bulat ini muncul di permukaan, sudah terdengar kabar burung seperti ini di lokasi pada belasan tahun yang lalu. Namun, pihak MUI setempat belum bisa menemukan pasti markas dari aliran Hakekok Balatasuta tersebut.

MUI beserta Bupati setempat dan kepolisian juga sebelumnya mencari dimana lokasi sekte sesat itu berada. Namun nihil. Sampai akhirnya, ada laporan warga yang menyaksikan sendiri hal tersebut dan mengadukannya langsung kepada pihak kepolisian.

"Denger kabar ini dari laporan sih sudah lama. Tapi kayaknya mereka lihai menutupi dan lokasinya nomaden atau berpindah-pindah terus. Sampai ada laporan warga dan diproseslah aliran atau sekte sesat Hakekok ini," pungkasnya .

Seperti diketahui sebelumnya dikutip Arahkata telah diciduk 16 aliran sesat yang diketahui bernama aliran Hakekok Balatasuta saat kedapatan mandi bersama di kebun sawit di desa Karangbolong Kecamatan Cigeulis Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis, 11 Maret 2021.

Aliran sesat tersebut sebenarnya lahir di kecamatan Cibaliung Kabupaten Bogor oleh seseorang bernama AE hingga ajaran ini sampai ke Arya umur 52 warga kecamatan Cimanggu dan dikembangkan di sana.

Aliran hakekok pun sudah lama muncul di Pandeglang Banten aliran ini perlu dikembangkan di padepokan atau Majelis Dzikir di Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeglang.

Padepokan Majelis Zikir ini mengajarkan banyak hal diluar ajaran agama Islam. Mulai dari salat tanpa shaf dan bercampur antara akhwat dengan ikhwan dalam kegelapan.

Ajaran sesat lainnya yang diajarkan adalah mandi tanpa busana apapun perempuan dan laki-laki. Ajaran lain yang tak kalah sesaknya adalah mewajibkan tiap anggota yang belum pernah menikah untuk menikah secara gaib dengan sosok yang dipercaya sebagai tuan guru. ***

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah