Dia menambahkan, Pertamina juga tidak transparan dalam pengaturan jatah kuota premium.
"Ketidak transparan ini berakibat susahnya didapatkan BBM jenis premium, sehingga melonjaknya harga BBM tersebut dan juga terjadinya penyelewengan dalam BBM yang disubsidi oleh pemerintah," tandasnya.
Baca Juga: Tambah Investasi Alat, Pelindo IV Gelontorkan Rp 792 Miliar
Dia menambahkan, bukan hanya di antrean Premium, antrean mengular juga terjadi si stasiun pengisian solar. Antrean yang terjadi di stasiun solar diduga karena BBM jenis ini banyak lari ke sektor industri.***